Monday, September 30, 2013

monolog : pemilik rupa itu

apa kabar kamu?
sepertinya kamu semakin sibuk dengan pekerjaanmu
semoga sukses ya kamu
di sana

===
batinku berbisik.
Deretan kata itu pun muncul begitu melihat sosoknya di depanku. Siapa sangka teman kita si Garda itu punya saudara yang wajahnya mirip sekali denganmu. Garda tadi mengenalkannya padaku. Awalnya aku tidak begitu tertarik dengan ajakannya berkenalan dengan saudaranya yang baru saja datang dari Surabaya itu. Tapi sekarang aku justru bersyukur aku tak menolak ajakannya. Dia sungguh berwajah mirip milikmu.
Oya, nama pemilik rupa itu adalah Kean. aku tidak tau bagaimana menulis namanya, yang jelas panggil saja namanya Kean. Dia memiliki senyum magis seperti yang selalu kau tujukan setiap menggodaku. Dia juga memiliki lesung pipit yang tak pernah berhasil disembunyikannya. Oya, bola matanya! tidak sipit dan tidak juga besar tapi cukup hasilkan tatapan yang tajam setiap menoleh arah 45 derajat dari hadapannya. Aku menangkapnya saat pandangan kami bertemu. tadi..
Melihatnya tentu buatku mengingatmu. Awalnya aku seperti menemukan sosokmu kembali dalam dirinya. tapi tidak. Garda mengingatkanku kalau namanya Kean. ah, rupanya bayangmu masih terekam jelas, walaupun jarang terkuak tapi sewaktu-waktu selalu bisa menyelinap. Sejak hari itu, saat aku dan kamu memilih berpisah dan menyerah pada jarak yang selalu membatasi kita, Garda selalu berusaha mengenalkan teman-temannya padaku. Tapi perkenalan-perkenalan itu tidak pernah meninggalkan kesan yang istimewa. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk kembali berkonsentrasi penuh dengan pekerjaan baruku.
Setelah kira-kira satu bulan penuh Garda tak menyinggung permasalahan kekerabatanku, akhirnya Garda mengajakku ke rumahnya. Aku mengiyakannya karena ia bilang ini adalah yang terakhir kalnya dia memintaku untuk berkenalan dengan laki-laki yang dipilihnya untukku.
"ini karena aku peduli denganmu,Citra. Kau tidak perlu menggilai pekerjaanmu hanya untuk mengubur perasaanmu. Kamu cuma perlu sedikit meluangkan waktu dan hati untuk seseorang yang baru" kata-kata Garda akhirnya berhasil membuatku mempertimbangkan opsi terakhirnya.
Baru kali pertama ini Garda mengenalkan saudaranya padaku. Dan kenyataannya, kesan pertama hari ini begitu menyenangkan. Kean termasuk sosok menarik yang bisa membuat lawan bicaranya tidak terserang bosan. Mungkin inilah saatnya aku menjalani hidup sehat. Tak seharusnya wanita seumuranku terlalu menekan jam kerja sesibuk mungkin untuk menghabiskan waktu.
Thanks Garda. Thanks Kean.
Thanks juga,kamu ..


No comments:

Post a Comment

MY WEDDING ^^

MY WEDDING ^^