Thursday, October 31, 2013

monolog : San, ini ulahmu ..

aku lelah,
ini ulahmu aku jenuh menyepi


=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=


Sepi sudah terbiasa menjadi suasanaku berkawan. Mendapati diri dalam zona aman untuk sendiri seperti ini terkadang adalah jalan pertama yang terbesit di benakku. Aku bukan tipe orang yang dapat dengan mudah menyikapi semua urusan relasi semacam ini. Aku juga bukan termasuk orang yang dapat dengan spontan memilih putusan untuk hal-hal yang tidak hanya menyangkut diriku sendiri. Selalu ada waktu yang tersita untuk memikirkan apa yang sebaiknya aku putuskan bersama setiap resikonya.

Oktober ini hujan sudah lebih sering turun. Sial! hujan ini semakin mendukung waktuku berlama-lama terlarut dalam masalah pelik ini. Ya, seperti sore ini, mataku memandang jauh menerabas hujan. Semakin berusaha mencari jalan, semakin terasa sulit dicermati semua hal ini. Ekspresi semrawut mungkin sudah memenuhi wajahku saat ini.

"Sella Agustin" terang aku mengingat bagaimana kau selalu memanggil namaku dengan nama lengkapku. Terlalu nyata sebenarnya untuk kukatakan sebagai bayangan kini. Bayangan yang kau tinggalkan semenjak kepergianmu yang tak jelas itu. Yang menjadi sebuah akhir tanpa satu kalimatpun kau jelaskan padaku. Terlalu cepat kau membuat tanda titik di saat semuanya belum sehausnya berakhir.

 Karena setelah itu, sebatas bayangan pun bisa terdengar begitu nyatanya di perbatasan alam sadarku. Entahlah, apa mungkin  memang beginilah ketika seseorang berada di puncak kejenuhan?


Sandy Aditya. ini ulahmu ..
Aku sudah jenuh dengan bayangan tentangmu ..
Aku sudah jenuh dengan kesepian ini ..

Friday, October 25, 2013

monolog : (sudah) salah ..

kesalahan ini
kau sendiri yang membuatnya
tuan, bisa kau jelaskan ini?

=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=

Aku sudah sangat sering membaca tumpukan berbagai novel itu. Apalagi untuk genre novel romance, sudah sangat banyak yang kuhafal alurnya. Terkadang banyak yang terlalu mengada-ada (maklum sih, namanya aja fiksi). Tapi tidak jarang juga novel yang ditulis dengan inspirasi kisah nyata (meski tidak sepenuhnya nyata). Memang kan selalu ada bagian cerita dalam novel yang kerapkali sudah bersahabat dengan lika-liku kehidupan nyata. Seperti kisah patah hati, mengagumi sosok seseorang yang tidak jelas dirinya itu mengagumi siapa (aduh, contoh pertama selalu tentang patah hati) #terbawa suasana mungkin.

Menurutku seseorang yang suka menulis, biasanya memiliki *muse (=model) -nya sendiri. Semacam seseorang lain yang dijadikan tokoh atau inspirasi untuk karyanya.
Aku? aku masih sama. Jawabanku masihlah si Tuan Kacamata. Beragam hal yang bisa dijadikan inspirasi untuk menulis (sebenarnya). Selalu ada hal baru setiap hari yang dapat ditulis. Namun mungkin akan terlihat bagai diary kalau inspirasi itu ditulis setiap hari. Entahlah, alasan apa yang menggangguku lagi, aku hanya menuliskan beberapa dari bagian inspiratif si Tuan Kacamata.

Menyambung alur-alur yang sering muncul di novel-novel itu, banyak yang dirasa mirip dengan kehidupan nyata. (aku, contohnya).. Sudah terlalu banyak novel yang menceritakan tentang kokohnya sebuah persahabatan yang dijalin beberapa orang. Persahabatan yang suatu saat akan dihadapkan pada titik masalah yang lebih kuat melibatkan hati atau perasaan. Mungkin titik inilah yang sedang kualami. Benar-benar cerita biasa tapi selalu menarik tatkala aku membacanya di novel-novel itu. Alur yang demikian ini biasanya ada dua garis besar yang sama-sama berat putusannya. Saat persahabatan dan cinta menjadi satu, seseorang harus bisa memilahnya dengan bijak. Atau kalau tidak, bisa-bisa persahabatanmu yang mengekang rasamu atau justru rasamu yang membunuh persahabatanmu.

Cinta segitiga atau segiempat bahkan segilima pun tak ubahnya sering terjadi. Ujungnya selalu kembali di sebuah awal. Bertemu sebagai sahabat dan saling menyayangi sebagai sahabat. Bersama-sama saling mengetahui rasa satu sama lain, akan tetapi diam dalam putusan. Terlebih saat di waktu yang sama, seseorang menyadari ada yang lebih yakin menyayang daripada dirinya. Yang dengan sendirinya, membuat seseorang itu memajukan orang lain untuk mendapatkan yang disayanginya. Meski itu adalah orang yang sama.

ya, intinya seperti kau mengerti aku yang sedang berusaha mengagumimu, namun kau memilih mempertahankan persahabatan kita. Kemudian saat seseorang lain merasa cukup dekat denganku, kau justru menginginkanku untuk semakin dekat dengan orang itu. pie perasaanmu? bisa kau jelaskan padaku?

Thursday, October 24, 2013

Photostory : Seneng aja, tapi Nggak Bisa

Selalu cari pelarian di kelas kalau boring. Biasanya sih nulis paragraf singkat, tapi akhir-akhir ini nggak tau kenapa lebih sering asal-asalan bikin coretan. Nggak jelas juga nggambar apa. Tapi sebentar ini, pengen juga belajar nggambar. Katanya.. salah satu media belajar nggambar itu dengan latihan-latihan nggambaaaarr terus. Nah, beginilah hasilku. Tapi dirasa-rasa belum ada feel-nya. Belum ada point of interest-nya. ah,, gimana cara belajar nggambar?






MY WEDDING ^^

MY WEDDING ^^