Wednesday, March 11, 2020

Ikhtiar Yang Nggak Ada Ruginya

Assalamu'alaikum, ladies........

Alhamdulillah akhirnya bisa post cerita baru lagi di sini. Kamu gimana kabarnya? Sudah ada kabar baik apa saja hari ini?

Bertemu dengan banyak orang biasanya melahirkan adanya pertukaranya informasi. 
Belajar, namanya. 
Kita bisa belajar dari sebuah pengalaman. 
Pengalaman yang baik, akan baik juga kalau kita bisa mengikutinya. Tapi pengalaman yang tidak baik, kita tidak harus mengalaminya sendiri untuk bisa memetik hikmahnya. Bener kan? Pengalaman itu tidak harus kita sendiri kok yang mengalaminya. Kita bisa belajar dari pengalaman orang lain. 

Sip! Good~

Oleh karena itu, semakin aku dewasa, semakin aku berusaha menyadarkan diri sendiri sih. Semakin aku menghargai semua ilmu, sharing, dan nongki-nongki cantik. Hehehe.

Kamu yang sekarang ini seumuran denganku, pasti sudah memasuki fase-fase pernikahan. Kebanyakan. Karena... ya emang lagi mangsanya, lagi wayahnya. Awal-awal pernikahan yaaaa ada laaaah yang sering kita obrolin, ada baper-bapernya, ada seneng-senengnya, ada mesra-mesranya, pokoknya anget terus lah. Kalaupun ada bete-betenya yaaaaa paling yaa sebentar-sebentar, habis itu udah sayang-sayangan lagi. Hehehe.

Tapi, kehidupan itu kompleks. Kalau kamu pernah nonton drakor judulnya Because This is My First Life, di situ juga digambarkan kalau di dunia ini tidak ada orang yang hidupnya itu enak-enaaaaaaak terus. Tapi tidak ada juga orang yang hidupnya itu susah-susaaaaaaaah terus. Begitulah struggle-nya orang kalau mau hidup. Yeah that's life, sis. Makanya ada yang disebut roda kehidupan. Masa depan siapa sih yang tahu? Kita tidak tahu. Tapi ini kehidupan kita, kita juga yang harus mengusahakan how we live our life gitu lah. Bahasa jawanya yaa urip sing urip gitu lah. That's why agama kita mengajarkan yang namanya ikhtiar.

Iya, ikhtiar yang itu. Ikhtiar yang artinya berusaha sambil berdoa. Yang dinamakan sambil itu ya berarti dilakukan bersamaan.
Disebut berusaha itu ketika ada action, ketika kita melakukan sesuatu,  itu namanya berusaha. Jadi tuh ada niat yang dinyatakan dengan perbuatan. Bukan niat namanya kalau baru diucapkan doang dalam hati.
Disebut berdoa itu kalau kita nyuwun sama Gusti Allah. Mintanya jangan cuma sekali, mintanya ya harus berkali-kali. Bukan berarti doa kita ndak mempan itu bukan. Tapi semakin banyak kita meminta sama Allah, Allah justru tambah seneng sama kita.

Dan seperti teori analisa resiko yang kita pelajari di kampus, di kehidupan pernikahan juga pasti ada resikonya. Hanya saja, kita bisa memilih resiko mana yang sekiranya bisa kita tempuh dan bisa kita hadapi di depan. Bukan dihadapi sendiri, tapi dihadapi bersama. Kenapa? Karena pernikahan itu tidak nafsi-nafsi, tidak dewe-dewe, tidak sendiri-sendiri.

Nah, kenapa tiba-tiba aku pengen cerita begini?
Karena ada hati yang sedang gundah. Malam-malam menjelang tidur seperti ini, biasanya secara tidak sadar otak kita akan play kembali rekaman perjalanan kita sepanjang hari ini. Kadang random sih, jadi terkadang malah kepikirannya jauh sampe kemana-mana. Hehehe. But that's okay, that means our brain is still working, right? 

Hmmm. Technically, yes. 



Kembali ke hati yang gundah. Setiap orang punya kegundahan masing-masing, sesuai dengan apa yang sekarang ini sedang dihadapkan di hadapannya. Seperti aku yang gundah karena kuliah belum juga selesai, gundah karena udah kepengen tinggal serumah sama suami, gundah karena udah kepengen punya baby. Macam-macam lah. Nah, akhir-akhir ini kebetulan lagi sering dicurhatin sama beberapa teman yang jatuh bangun dalam hal pencarian jodoh. Well, jodoh itu juga rejeki, rejeki yang juga jadi misteri. Kapan, Di mana, Siapa. Who knows? Nobody knows.

Jujur aku sedih karena tahu apa-apa yang sudah dialami beberapa dari teman-temanku yang lain. Maksudnya, lika-liku yang kulewati sebelum akhirnya aku menikah dengan suamiku yang sekarang mungkin tidak ada apa-apanya kalau dibanding dengan beberapa skenario yang dialami teman-temanku. Ada yang jatuh hati dengan manis, tapi kemudian patah hati dengan menangis. Jatuh hati lagi, patah hati lagi. Ada yang cocok tapi tidak berjodoh. Ada juga yang merasa tidak cocok tapi ketemunya itu lagi, itu lagi. Masya Allah, skenario Allah itu warna-warni dan tidak ada bandingannya.


Tapi semakin banyak kita tahu cerita dan pengalaman orang lain, semakin luas juga kesempatan kita untuk belajar. Tidak ada ikhtiar yang membuat kita rugi. Tidak ada ikhtiar yang menghianati. Menanti saja, menanti. Yang penting kita pastikan saja hati kita tidak mati.

Oh!
Tiba-tiba saja aku teringat satu petuah ibuk dulu sekali ketika aku sering sambat ke beliau. Seringnya ibuk ngendiko begini, "Jangan su'udzon, nduk, sama Allah."

See? The point is kita jangan sampai berburuk sangka dengan skenario yang sudah Allah siapkan untuk kita. Jadi, tugas kita harus memastikan hati kita tidak mati, dan pastikan otak kita juga sejalan dengan itu. Wong semua yang kita lakukan itu pangkalnya dari hati. Jadi ya berbaik sangka saja. Ya sambil jalan, sambil dicari-cari hikmah positif dari status kita sekarang ini apa saja sih, begitu. Yaaaaa sambat-sambat sedikit ya boleh lah, tapi diniatin bukan untuk su'udzon sama Allah. Diniatin saja untuk sharing, diniatin buat menemukan pupuk baru untuk harapan kita yang mulai goyah.

Betul itu. Sometimes, kita memang perlu dorongan dan kata semangat dari orang lain untuk memupuk kembali kekuatan dan harapan kita. You are not alone, ladies. Karena aku pun begitu. Ketika aku merasa terluka oleh keadaan, berhadapan dengan berbagai questions I can't stand, itu rasanya jadi sedih gitu. Hehehe. Tapi ya kembali ke semua yang aku ceritain di atas tadi, aku tidak mau su'udzon sama kersane Gusti Allah. 

Yaaaaa ndungo terus saja. Sambat sedikit lah kadang-kadang. Tapi sambatnya ke orang yang sekiranya akan tulus menguatkan kamu. Begitulah kapan sambat itu bisa disebut sebagai sambat yang berfaedah. Kalau sambat yang ujungnya bikin kamu jadi tidak bersyukur? Noooooooo. Jadi sambatlah di tempat yang benar. Gitu pokoknya yang pernah aku baca di buku.

Sudah ya, ladies.
Tetap semangat yaaa, tetap ceria dan keep your chin up!

Wassalamu'alaikum...


MY WEDDING ^^

MY WEDDING ^^