Sunday, December 29, 2013

Photostory : Masjid Al-Ghoffar


Ini dia Masjid yang pernah kuceritakan di blog terdahulu..
Salah satu bangunan di rumahku yang menyimpan begitu banyak sejarah. Yap! Masjid Al-Ghoffar namanya. Masjid yang mulai dibangun saat sang kakek (Almarhum Almaghfurlah KH. Moh.Cholil) memulai merintis yayasan Pondok Pesantren Irsyadut Tholibin.
Belum begitu banyak yang kutau, karena beliau meninggal saat aku belum mulai sekolah. Aku hanya mengumpulkan beberapa informasi tentang beliau dari orang-orang terdekat. Sejauh ini, yang kutau Masjid Al-Ghoffar mengalami perbaruan dua kali. Yang pertama pembaruan serambinya kemudian pembaruan yang kedua adalah bagian dalam masjid.
Dulu. dulu sekali.. Aku menemukan foto Masjid Al-Ghoffar yang lama terpampang di koran kotaku. Yap! Kalau tidak salah itu koran tahun 2000. Aku senang bukan main, karena pada tahun itu bagian serambi/depan masjid sudah dirubah. Aku potong koran itu lalu kutempel untuk kujadikan kliping. Ya, gambar masjid dalam koran lama itu sangat fenomenal buatku. Dengan serambi masjid yang pagar pintunya masih kayu dengan cat hijau. Dengan halaman serambi masjid yang masih sempit belum seluas sekarang. Dulu katanya aku sering duduk bersantai di halaman serambi itu menunggu ayahku selesai mengimami sholat berjamaah di dalam masjid.
Dan oya, foto di atas itu adalah foto terbaru Masjid Al-Ghoffar. Aku ambil dari halaman rumahku. Yah, menurutku cukuplah menjadi sudut pengambilan gambar yang menarik.

Sementara, itu saja yang ingin kuceritakan. Aku baru ingat aku masih harus menyelesaikan tugas online dari dosen. Dah :)

Thursday, December 19, 2013

monolog : moody one

bunyi hujan meneriakiku ..
aku kalah telak !

Waktu kembali berulah. Selalu berputar dengan sangat lambat di sisi yang menyayat. Siapa sangka dunia bisa lebih kejam dari yang dimengerti. Skala permasalahan seseorang selalu saja meluas tanpa disadari. Bahkan seseorang dapat membuat dirinya berada di permasalahan yang tak berujung. Permasalahan yang seseorang tau itu akan membunuhnya tapi tetap saja dilakukannya.
Aku diam. Aku tidak sedang memikirkan apapun. Aku hanya diam. Aku hanya membuat diriku seolah sedang menunggu seseorang. Sesekali mataku menyapu sekitar tanpa benar-benar mengamati. Akhirnya aku hanya menghela napas. Bagaimana bisa di taman kota seramai ini ada orang yang sendirian duduk di bawah pohon dan hanya bertemankan kamerayang  tergeletak sia-sia?
Tidak biasanya mood-ku seburuk ini. Karena biasanya aku selalu bersemangat dengan kamera di tanganku. Namun sia kali ini. Seseorang sudah melemparku dalam mondisi mood terburuk.

Dan tulisanku pun berhenti disini .

MY WEDDING ^^

MY WEDDING ^^