Tuesday, December 10, 2019

Ketemu (lagi)

Assalamu'alaikum, Ladies !!!

^^
Pripun Kabare?
Ada kabar baik apa lagi hari ini?

^^

Alhamdulillah ya...
Aku senang, akhir-akhir ini banyak sekali dapat kabar bahagia dari teman-teman sekalian.
Ada yang baru saja lamaran, ada yang sebar undangan, dan ada juga yang habis melahirkan.
Yeeeeeyyyyyyy, selamat yaaa ladies-ladies kesayangan aku :))))

Tidak terasa yah, ternyata sudah dua bulan aku diam. Pantas saja, mulai banyak pertanyaan-pertanyaan seperti "kok nggak nulis lagi sih di blog?" atau "mana nih kok belum ada cerita baru lagi sih?" atau bahkan ada yang menyimpulkan seperti "udah nggak anget lagi ya kok nggak ada cerita baru tentang suami-istri lagi?" Hahaha... 

You guys are really the best real reminder !

Well, jadi gini ya, ladies.. 
You know lah kalau perempuan yang menikah belum lama tapi udah jauh-jauhan sama suami itu kayak apa kekosongannya, try to imagine deh. Hmmm kalau susah untuk dibayangkan yaaaa pokoknya kurang lebih seperti apa yang aku ceritakan di post aku sebelumnya.
Tapi fortunately, berkat blog post aku yang lalu itu, aku jadi tahu ada beberapa dari kalian yang ternyata LDR-an juga dengan suaminya. Hayoloh. Ternyata kita podo ae! >,<

---
Tapi, ladies, apapun keadaan kita selalu ada tempat dan waktu untuk bersyukur kok. Eh tidak terikat tempat dan waktu juga sih, maksudku bersyukur itu bisa kapan saja dan dimana saja. Begitu maksudku, ladies~

Seperti yang pernah aku tuliskan di post sebelumnya, dengan kita menikah itu berarti ada suami yang menjadi ladang ibadah kita. Disebut ladang ibadah karena kita bisa menanam dan memanen ibadah apapun yang pahalanya tidak akan habis-habis. Apapun yang kita lakukan dengan dan atau untuk mendapatkan ridho suami, insya Allah akan bernilai ibadah kita bagi kita seorang istri. Walaupun mungkin saat ini kita LDR dengan suami, tetap ada amanah yang harus kita jaga. Ada tanggung jawab yang harus kita tunaikan. Ada komunikasi yang harus kita lancarkan.

Demi apa?
Demi kebahagiaan kita.
Hehehe...
 
...

Next!
Aku penasaran, ladies, berapa sih waktu paling lama kamu pernah LDR dengan suami?
For me, itu satu bulan. 
Kalau tidak salah, dari tanggal 10 bulan November dan baru ketemu lagi tanggal 8 Desember. Yaaaaaaa tidak benar-benar sebulan sih, tapi pembulatan itu juga bukan pelanggaran kan >,<

Jadi sudah ketemu lagi nih?
Hehehehehhehehehehhehehehehehehehhehe ^,^
Can't stop my self from smiling just because thinking about it!

...

Distance gives us a reason to love harder. 
Itu adalah satu dari beberapa quotes yang pernah aku baca di Pinterest. Dan ya, tiba-tiba kata-kata itu terngiang di otakku begitu kami bertemu (lagi). 
After a month... a month means four weeks... a month means thirty days.

Don't worry, because time flies so fast.
Tapi sayangnya, waktu berputar begitu lambat bagi kita yang sedang menghitung.

Dalam 30 hari itu, tak terhitung berapa menit kami habiskan untuk sekedar voice call atau video call. Tak terhitung berapa kali keluhan aku tahan yang meskipun ditahan akhirnya terucapkan juga kepada suami. Tak terhitung berapa kali candaan receh yang kuusahakan meskipun tidak lucu tapi penting bagiku demi mengulur waktu agar suami tahu aku ingin lebih lama lagi berbincang.

Iya, aku baru tahu aku bisa jadi semanja itu. Hahaha.
And I am just realized, it turns out that my feeling for him is developed in time.
This is not my plan, but this is a good thing to know.
Even I pretend that I don't. 
wkwkwk

Yah, setiap pasangan baru katanya pasti ada fase kekhawatiran dimana ada perasaan semacam "How if his feeling for me is not as big as I love him?" Bahkan pasangan yang sudah menikah pun terkadang diselimuti perasaan takut bertepuk sebelah tangan. Gengsi, lebih tepatnya.
>,<

Tapi, ladies, ternyata perasaan semacam itu tidak penting sama sekali. Even the world know that you are loved, ladies. Jadi berbahagialah.. bermanja-manjalah.. mumpung ada pertemuan.. mumpung the person you love and the body you missed is standing in front of you right now. Uwuwuwuwuuwu :)))

Kalau kita gengsi, kita juga yang rugi.
Ya nggak, ladies? :)
Uwuwuwuuwuwuuwuw :))

...

Dalam jangka waktu LDR sebulan ini, ada beberapa hal baru yang bisa aku pelajari. 
Man never craved attention, until he tastes ours.
but man never asked too many, until we give his the chance..

Biasanya tingkat kebutuhan perempuan akan hal perhatian itu lebih tinggi, tapi setelah menikah, laki-laki ternyata juga tidak jarang ingin diperhatikan lebih oleh istrinya. Ada pola kebiasaan yang perlahan menjadi ketergantungan disana. Even sometimes loving a husband is looked like raising a child. Yaaaa karena manjanya suami tuh lucu-lucu gitu deh. heheheeee.. >,<
Btw, kalau suami kamu manjanya gimana nih ladies? >,< 
Yang jelas agak beda yaa sama manjanya perempuan. Kita-kita kan kalau manja ya awalnya mesti pakai acara caper-caper dulu gitu, gegara pengen diperhatiin gitu deeeeeh. >,<

Man never cared of other business, until he wonder ours.
but man never asked questions, until we give his the clue..

Tidak ada suami yang tidak ingin tahu lebih banyak tentang istrinya, ladies. Percayalah. Tapi memiliki suami yang super sibuk dengan segala aktivitasnya di luar rumah, seringkali membuatnya lelah. Sehingga tidak heran, ketika pulang, lelahnya suami mudah terobati hanya dengan melihat wajah ceria dan pelukan hangat dari istri. Meskipun secara sederhana ini sudah cukup, tapi ada beberapa waktu yang jika kita melakukan lebih banyak lagi akan sangat menguntungkan bagi kita, ladies. 

Melakukan lebih banyak lagi?
Ya.

Misal, mulai membuka obrolan ringan agar suami bisa perlahan bersantai baik pikiran maupun fisiknya. Kita juga bisa ceritakan sedikit-sedikit tentang hal-hal menyenangkan yang berkesan bagi kita. Kadang pun ada kalanya juga kita perlu mengeluhkan hal-hal yang kurang menyenangkan bagi kita. Tidak bermaksud membuat suami tambah khawatir, tapi even the little thing of us can makes him in peace if he knows it.
Justru akan sangat tidak enak, kalau suami tahu kegelisahan kita dari orang lain, ya kan?
Biar bagaimanapun, kebahagiaan dan ridho suami bisa jadi jalan ibadah dan rasa bakti bagi kita para istri. Padahal seringkali kebahagiaan suami itu berasal dari kebahagiaan kita. Ya begitulah sebenarnya mengapa ikatan pernikahan bisa melahirkan sebuah ketergantungan mutlak yang tidak bisa dipungkiri. Ibarat reaksi, ya udah kayak reaksi reversible gitu. Bolak-balik dua arah. Ibarat kata, ya udah kayak jika-maka gitu. 
Jika suami bahagia, istri bahagia. Jika istri bahagia, suami bahagia.
Ya pokoknya semoga kita bahagia terus. Gitu harapannya. wkwkwkwk

...

Dan satu hal lagi, satu hal yang perlu kita syukuri ketika kita LDR dengan suami adalah... kita bisa jatuh cinta berkali-kali. Setiap jarak menghasilkan rindu. Setiap rindu butuh pertemuan. Setiap pertemuan melahirkan cinta. Cinta yang baru. Cinta yang diperbarui.
Udah kayak pasangan baru terus setiap kali ketemu setelah LDR beberapa waktu.
Bukan kayak punya suami baru. Suaminya ya tetep satu itu.
Hehehehhehe >,<


Sudah ya :)
Aku cari cerita baru lagi dulu.
See you next post, ladies !
Wassalamu'alaikum :)

MY WEDDING ^^

MY WEDDING ^^