Tuesday, September 27, 2022

Jangan Mau Rugi Bahkan Ketika Kamu Sakit


Assalamu'alaikum!

Yey selamat datang kembali!!! Apa kabar kamu hari ini?
Semoga dimanapun kamu berada, kamu senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Lindungan dari segala hal buruk seperti sakit, rasa malas, kesedihan, kejahatan, serta hal buruk lainnya. Aamiin.
Tapi misal nih, misal loh ya, misal sekarang kamu sedang mengalami hari yang buruk, tidak apa-apa. Apapun itu, percayalah kamu akan baik-baik saja. Ada Allah tempat kita meminta dan memohon pertolongan. InsyaaAllah.

Berbicara tentang hari yang buruk, aku ada sedikit cerita. Jadi... beberapa hari terakhir ini aku sering sakit. Sakit yang MaasyaaAllah rasanya tak tertahan sampai membuatku menangis, bahkan pernah aku kelepasan emosi dan tidak sabar selalu mengeluh ini itu. Jangan ditiru ya, karena seharusnya sesakit apapun kita harus ingat untuk bersabar. Sabar dan ikhlas menerima sakit yang diturunkan oleh Allah SWT. Ini cobaan, ini ujian. Ingat! Allah tidak pernah memberikan cobaan di luar batas kemampuan hamba-Nya. Benar begitu lho, tertulis dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 286.

Mudah mengatakannya, susah menjalankannya.
Memang benar, selaaaalu begitu. Tapi, meski demikian, orang sakit tetap harus sering-sering diingatkan untuk bersabar, untuk tetap ber-husnudzon dengan apapun yang telah disiapkan oleh Allah SWT untuk kita. Hal itu betul aku rasakan sendiri, karena tanpa ada yang mengingatkan aku untuk tetap sabar, tetap rajin sholat pada waktunya, tetap dzikiran wiridan nderes Qur'an, tanpa itu semua aku akan pasrah dan akhirnya kalah dari sakit yang kuderita saat itu. Jadi, kamu jangan mau kalah juga, ya! 💗



Nyatanya, sebagai manusia biasa aku belum mampu sesabar itu. Saat lengah, aku masih banyak mengeluh. Bahkan orang di sekitar sering menjadi pelampiasan kekesalanku. Maafkan aku, suamiku. Hehehe. Ya, orang pertama dan terbanyak menerima dampak negatifnya adalah suamiku. Bagaimana tidak? Suamiku selalu siaga setiap saat di dekatku. Makanya, sekarang kupikir suamiku yang harus banyak bersabar. 😁

Setelah melewati banyak luka dan sekarang masuk proses berpulih diri, aku menyadari sesuatu. Muncul pertanyaan seperti, "Orang ketika sakit itu bisa dapat apa? Bisa untung apa?" Nah, di sini bakal aku jabarin cerita untuk jawab pertanyaan semacam itu. Kalau di atas tadi aku cerita sisi-sisi negatif yang sering kita rasakan ketika sakit, sekarang mari kita mulai membahas sisi-sisi positif yang bisa kita rasakan betul dan bisa kita renungkan sebagai motivasi diri untuk sembuh dan membangun himmah untuk hidup lebih baik lagi. 



Hal-hal positif yang mulai kusadari betul ketika aku sakit adalah:
- Nikmat Sehat
    Mempunyai tubuh yang sehat adalah salah satu nikmat Allah yang luar biasa dan harus disyukuri. Jangan salah, sehat itu sendiri bisa menjadi luas kalau didefinisikan loh. Bisa makan dan minum enak, bisa tidur nyenyak, bisa melihat dan mendengar tanpa gangguan, bisa berjalan dan bergerak dengan bebas, itu semua adalah sebagian kecil dari nikmat sehat yang Allah karuniakan untuk kita. Tapi karena terlihat kecil dan biasa itulah kita jarang mensyukurinya. Tapi ketika satu atau dua nikmat tersebut Allah ambil untuk sementara, kita langsung merasa menjadi orang yang paling menderita. Canda si paling menderita. Oleh karena itu, bersyukurlah kita dengan apapun kondisi kita ya girls, dalam sehat maupun sakit, ketika kita bersyukur maka Allah akan tambahkan dan lipat gandakan nikmat-Nya. InsyaaAllah.
    Sedikit cerita, aku pernah bilang begini ke adikku, "Mbak sakit gini jadi nggak enak makan, nggak enak tidur, padahal nikmat hidup yang paling enak kan nikmat makan sama nikmat tidur." Lalu tanpa diduga adikku menjawab begini, "Nah, mungkin mbak kurang bersyukur, nikmat yang mbak syukuri terlalu sempit, harus ditambah lagi rasa syukurnya, jangan cuma nikmat makan sama nikmat tidur aja." Checkmate!

-Taqarrub ilallah
    Waktu terus berjalan bahkan ketika kita sakit. Proses penyembuhan kita pun bisa cepat bisa pula lambat. Akan tetapi bagaimana kita memanfaatkan waktu selama kita sakit itu, adalah yang menjadikan waktu kita  tergolong waktu yang berharga atau sekedar waktu yang berlalu begitu saja, tidak istimewa. Setiap aku sakit, ibuku selalu mendekatkan sebuah tasbih ke arah  tanganku. Dan aku mengambilnya. Ibuku selalu menjadi alarm ibadah dan ngajiku. Aku mensyukuri itu.
    Hidup di dunia tidak ada hal yang 100% mutlak benar dan tidak ada hal yang 100% mutlak salah. Semua hal ada sisi benar dan salahnya. Maka dari itu, setelah apapun yang kita usahakan untuk kembali menjadi sehat, kita harus imbangi usaha kita dengan berdoa kepaada Allah. Berdoalah sebanyak usaha fisik yang sudah kita upayakan semaksimal mungkin itu. Berdoalan sebanyak waktu yang sudah kamu habiskan untuk setiap upaya kita. Jauh lebih baik lagi ketika kita bisa melakukan keduanya secara bersamaan.
    Tapi, yah... namanya juga manusia biasa, aku pun tidak jarang berusaha dlohir atau berusaha fisik dulu, baru setelah merasa sudah melakukan banyak hal baru ingat untuk berdoa. Sering juga sebaliknya, ndungo-ndungo tok tapi tidak melakukan apa-apa agar keadaan membaik. Jangan ditiru! Yang benar adalah pokoknya sebanyak mungkin ingatkan dirimu sendiri untuk selalu mendekat kepada Allah, nyuwun, berdoa seeeebanyak-banyaknya. Maka waktu yang kita habiskan selama kita sakit tidak akan tergolong waktu yang terbuang sia-sia dan kita tidak akan rugi.


-Banyak orang yang sayang sama kita
    Saat sakit, biasanya aku menghindar dari banyak orang. Selain karena sifatku yang introvert, aku hanya ingin memberi ruang untuk diriku sendiri agar mentalku tetap waras tanpa gangguan siapapun. Kamu pasti tahu kan, kalau sakit itu biasanya kita menjadi lebih sensitif dan mudah terbawa perasaan. Berdua sama suami saja masih sering kelepasan emosi dan sambat terus, bagaimana kalau di tengah-tengah orang banyak? Mau berapa orang yang bakal jadi pelampiasan lagi nih? Tapi kali ini nyatanya tak seburuk bayanganku. Ketika ada saudara atau kerabat tau aku sakit, mereka akan datang, mereka mendoakan, mencoba menciptakan suasanya yang nyaman, membantu sesuatu yang tidak bisa aku lakukan sendirian, intinya mah justru semua orang ingin membantu. Awalnya karena aku terbiasa melakukan apapun sendiri, aku merasa sangat tidak nyaman dengan banyak orang di sekitar melakukan ini itu untukku, bertanya aku butuh apa, bertanya aku ingin apa, tapi perlahan aku mulai melihat dari sisi yang tidak aku percayai sebelumnya. Bahwa semua orang yang tetap berjaga di dekat aku, berusaha memenuhi kebutuhan aku, itu adalah bukti kepedulian mereka atas aku. 
    "Itu bukan gangguan, far! Itu bukti kepedulian," begitulah akhirnya aku keluar dari zona nyamanku dan menerima banyak kasih sayang dari orang-orang yang sayang padaku.
    Jadi, mungkin kamu yang punya sifaat sama seperti aku, sifat tertutup dan introvert kayak aku, mungkin ada baiknya juga kita sesekali membiarkan kita keluar dari kesendirian kita, menekan sedikit batas penjagaan kita. Menyadari momen kekeluargaan seperti ini, menemukan orang-orang yang sayang dan peduli dengan keadaan kita, adalah keberuntungan hidup yang sangat mahal harganya.

Oke deh!
Sudah dapat poin-poin yang aku sampaikan kan dari tulisan di atas?
Intinya mah jangan mau rugi bahkan ketika kita sakit.
Justru ketika sakit kita cari pahala dengan perbanyak berdoa dan berdzikir kepada Allah SWT. Hikmahnya pun banyak, kita bisa menemukan makna lebih dari sebuah rasa syukur, waktu yang bermanfaat untuk mendekat kepada Allah, dan mendapatkan kasih sayang dari orang-orang terdekat.  Karena semua poin sudah tersampaikan, aku akhiri tulisan hari ini sampai di sini.



Sampai jumpa di post berikutnya!

Wassalamu'alaikum!


MY WEDDING ^^

MY WEDDING ^^