Wednesday, June 4, 2014
monolog : Sebuah Malam di Titik Tengah
puisi : Hidup baginya
ada banyak cara untuk
hidup
tapi tak semua cara
itu bisa dimengerti
di lahan kehidupan
ini, semua orang mencoba untuk bertahan
melawan ancaman, melawan
cambuk kehidupan
tapi siapa sangka, ada
batas tipis yang terlihat sangat jauh
sebuah lorong gelap
yang tak mudah kau menemukannya
ada seorang anak di
sana
muda, belia, memaknai
hidup seorang diri
Dahinya berkerut
memandangku
Seolah menanyakan
“siapa kamu?” dan “Mengapa kamu ke sini?”
Sorot mata polosnya
berubah tajam sekarang
Seakan orang lain
adalah ancaman baginya
Bersama gelap dirinya
lenyap tanpa satu kata pun
Terhadapku ..
Yang diam memandang,
tak lakukan apa-apa
Begitukah cara anak
itu hidup?
Menolak cahaya dan terus
bersembunyi seorang diri
Begitukah hidup yang
diinginkannya?
Tapi sia, pertanyaanku
menguap begitu saja
Dilahap sempurna
olehnya angin
Tak berbekas, tak
terjawab
RESENSI : NOVEL “RESTART”
Judul : Restart
Pengarang : Nina Ardianti
Editor : Prisca Primasari
Proofreader : Christian Simamora
Penata letak : Gita Ramayudha
Pewajah
sampul: Dwi Anissa Anindhika
Tebal : 446 hlm
Harga : Rp55.000
Rilis : April 2013 (cetakan ke-1)
Semua orang pernah patah hati.
All you have to do is move on.
Novel ini menghadirkan kisah unik pengembaraan
asmara seorang gadis. Syiana, begitulah semua orang memanggilnya, gadis yang
sangat memegang prinsip dalam setiap pekerjaannya akhirnya mengalami kenyataan
pahit yang menghancurkan setiap mimpi indah yang pernah dibangunnya. Ia
terpaksa mengakhiri hubungan cintanya dengan cara yang sama sekali tak pernah
dibayangkannya, setelah tragedi penghianatan yang dilihatnya dengan mata
kepalanya sendiri.
Meski hubungan itu telah berakhir,
ternyata masih saja disimpannya luka itu. Hatinya belum sepenuhnya menerima
kenyataan yang menamparnya sadar-sadar itu. Sampai akhirnya, ada juga titik
dimana ia jenuh akan luka yang tak kunjung sembuh itu lalu mulailah ia berpikir untuk melupakannya segera. Maka ia memutuskan
untuk benar-benar tak menyiakan waktunya hanya untuk merasa patah hati. Namun,
meskipun begitu nampaknya luka itu justru semakin menganga. Meraung-raung untuk
segera diobati.
Keteguhannya terganggu. Saat
pekerjaannya menuntut dirinya untuk bermitra dengan orang yang rupanya memiliki
kesan pertama buruk dengannya, ia merutuki setiap waktu pertemuan yang tak
pernah dikehendakinya. Namun siapa sangka bahwa bertemu dengan orang baru
adalah salah satu obat dari sakit hati.
Tapi ternyata akhir tidaklah semudah
itu. Berbagai hal baru mulai dijalaninya satu per satu. Saat kepercayaannya
goyah, ia berbalik ke belakang. Trauma menguasainya, bahkan sampai dirinya
buta, tidak mengetahui ada yang terluka saat ia memilih untuk menyerah.
Begitulah novel ini menghadirkan
petualangan asmara yang unik dengan berbagai pertimbangan rumit yang tak mudah
diurai bagi tokohnya. Memerangi setiap aral yang melintang sebelum akhirnya
Syiana, tokoh utama dalam novel ini menemukan jalan terang untuk kebahagiannya.
Resensi Novel : “Cinta Dalam Hati”
Penulis : Orina Fajrina
Penerbit : Rumah Kreasi
Tahun terbit : 2013
Jumlah Halaman : vi + 166 halaman
Ukuran Buku : 13 x 19 cm
Dalam
diam pun
Aku
terus merapal namamu ….
Ini adalah kisah
tentang persahabatan, cinta, dan penantian yang mulai lelah menunggu. Sebuah
harapan yang terlanjur membumbung tinggi namun tak menyadari adanya badai yang
mengintai, bersiap menghempasnya. Menghancurkannya.
Sakit, itu yang mereka
rasakan pada akhirnya. Terluka atas kebodohan yang tidak peka, nyeri karena
terlalu lama memendam rasa dan menangis karena harus merelakan cinta.
Subscribe to:
Posts (Atom)