Saturday, June 8, 2019

Kok Bisa Satu Niat Puasa tapi Pahala Seperti Dua Puasa?

Assalamu'alaikum, Ladies!

^^

Mau bayar hutang nih. Kemarin kan udah hutang janji mau post tentang "kok bisa sih satu niat tapi bisa dapat dua pahala puasa?"
(berikut cuplikan postingan sebelumnya)
-----kalau kita berpuasa dengan niat mengganti puasa Ramadhan kita yang bolong, dan ketika kita berpuasa itu ternyata bertepatan dengan bulan Syawal, InysaAllah kita dapat 2 keuntungan. Hutang puasa Ramadhan kita terbayar, plus dapat pahala puasa Syawal juga. Ibarat sambil menyelam, minum air.
Ingat ya, niatnya cukup satu saja. Yaitu niat puasa mengganti puasa Ramadhan. Puasa Syawalnya nggak perlu diniatin, karena otomatis kita dapat pahalanya.----
(lengkapnya di sini)


Tapi sebelumnya, ada dasar penting yang harus kita ketahui loh tentang puasa Ramadhan dan puasa Qadha (puasa mengganti) dari puasa Ramadhan itu.

Jadi gini...
Ladies, tentu kamu tahu kan bahwa hal atau perkara yang wajib itu lebih utama daripada yang sunnah? Tahu dong. Nah, hal tersebut juga berlaku untuk puasa kita. Puasa yang diwajibkan untuk kita laksanakan adalah puasa Ramadhan. Itu berarti, manakala kita memiliki halangan atau udzur dan puasa kita menjadi batal dan bolong karenanya, maka mengganti puasa Ramadhan kita yang bolong itu juga wajib hukumnya.

Puasa Ramadhan kita yang bolong karena udzur syar'i (salah satunya yaitu karena haid) sebenarnya jangka waktu untuk membayarnya cukup panjang loh. Pokoknya batas terakhir kita harus sudah menggantinya yaitu sebelum puasa Ramadhan tahun berikutnya. Tapi kenapa sih kita terkadang merasa harus cepat-cepat membayar hutang puasa kita?

Jawabannya adalah... 
Pertama, karena bersegera dalam hal kebaikan itu baik. Sangat dianjurkan. Apalagi jika itu adalah suatu perkara/kebaikan yang sifat dan hukumnya wajib.
Ke-dua, seperti yang tadi aku tuliskan di atas, bahwa puasa Ramadhan itu kan wajib, jadi, ketika kita batal atau ada hutang alias bolong puasanya, maka wajib pula hukumnya untuk membayarnya. Perkara yang wajib tidak baik untuk ditunda-tunda, yakan?
Ke-tiga, umur manusia siapa yang tahu? Kalau kita tiba-tiba meninggal sedangkan kita masih punya hutang puasa? hayoloh. Ini juga salah satu pertimbangan yang baik untuk dipertimbangkan loh.
Ke-empat, tingkatan wajib itu di atas sunnah. Sunnah itu kan dilakukan manakala kita mampu melakukannya. Tapi kalau perkara wajib? Ya harus dilakukan. Maka sudah pasti, aturannya adalah mendahulukan perkara yang wajib sebelum melakukan yang sunnah. Kalau kita ingin puasa syawal, puasa senin kamis, puasa ayyamul bidh, puasa tarwiyah, puasa arafah, dan lain-lain, ya kita harus sudah lunas dulu hutang puasa wajibnya. Mudeng kan?

Tapi, ladies, yang perlu kita ketahui lagi adalah bahwa Islam itu agama yang sulit tapi ya mudah. Contohnya, kita bisa mengganti puasa qadha Ramadhan sesegera mungkin yaitu di bulan Syawal.
Niatnya? Hukumnya? Ketentuannya?
Sama.

Mulai dari waktu niat harus sebelum waktu imsak dan subuh sudah mulai berpuasa. Dan satu lagi, ketika kamu sudah berniat mengganti puasa Qadha Ramadhan tapi di tengah-tengahnya kamu membatalkan puasa tersebut, maka wajib hukumnya pula untuk mengganti puasa tersebut. Kenapa? Karena secara hukum dan ketentuannya, puasa Ramadhan tidak boleh batal alias "mokah".

Lalu bagaimana dengan puasa Syawal?
Puasa Syawal pada dasarnya adalah puasa sunnah. Jadi seharusnya, hutang puasa itu sudah terbayar dulu sebelum melakukan puasa Syawal yang mana hukumnya sunnah. Idealnya, seharusnya kita berpuasa sebanyak hutang puasa kita, baru selanjutnya menjalankan puasa Syawal.

tapi...
Kalau nggak kuat jalanin dua-duanya gimana?
Kalau hutang puasanya ternyata banyak gimana?
Kalau keburu nggak dapat lagi hari tersisa di bulan Syawal gimana?
Nah...
Islam itu mudah, ladies, jadi jangan dipersulit.

Menurut madzhab Syafi'i, boleh menggabung puasa Qadha Ramadhan dengan puasa sunnah. Contohnya begini, semisal malam ini kita berniat bahwa hari besok akan berpuasa Qadha Ramadhan, dan ternyata besok masih dalam bulan Syawal, maka tanpa diniatkan (puasa syawalnya) pun kita dapat pahala puasa Ramadhan dan pahala seperti puasa Syawal. Ditambah lagi, semisal besok juga bertepatan dengan hari senin atau kamis, tanpa diniatkan pun seolah kita mendapat pahala seperti berpuasa sunnah senin dan kamis.

Contoh lain, misal kita mengganti puasa bertepatan dengan puasa Tarwiyah atau Arafah, maka puasa Qadha Ramadhan kita seolah ketambahan bonus pahala karena hari itu betepatan dengan hari Arafah atau tarwiyah.

Jadi, yang kemarin aku tuliskan satu niat bisa dapat dua pahala puasa itu ya yang seperti ini contohnya.

Tapi kalau puasa qadha ramadhan dan puasa syawalnya sendiri-sendiri gimana?
Itu bagus...
Jadi puasanya dobel, puasa qadha ramadhan dulu terus baru puasa syawal 6 hari, itu gimana?
Ya bagus... Afdholnya (lebih utamanya) memang yang seperti itu..
 
Jadi, ini adalah perkara pilihan yang nyaman di hati dan perkara nyaman untuk dilakukan. Kalau kamu merasa mampu berpuasa qadha ramadhan sendiri dan puasa syawal sendiri, itu bagus sekali. Namun, yang perlu kita ketahui adalah ada alternatif mudah yang dibolehkan di sini. Bahwa dari sekian jumlah hari puasa kita yang bolong, kita bisa membayar dengan enam hari berpuasa dulu berturut-turut minangkani syawalan. lalu setelah itu kita bisa lagi membayar sisanya dengan berpuasa di beberapa hari lain walaupun tidak berturut-turut seperti di enam hari pertama itu.

Untuk perkara pelafalan niatnya... Menurut yang pernah aku pelajari dengan kitab dan ustadz yang berbeda, menurut sebagian ulama menggabung puasa itu boleh sekaligus dalam niatnya. Dikatakan bahwa niat puasa wajibnya dilafadzkan beserta niat puasa sunnahnya.
Sebagiannya lagi berpendapat bahwa menggabung puasa itu boleh dalam artian waktu pelaksanaan tetapi cukup dengan satu niat. Jadi, cukup niat puasa wajibnya saja yang dilafadzkan, karena sudah otomatis dapat pahala puasa sunnahnya.

Tapi tidak perlu bingung, karena mau melafadzkan satu atau dua niat itu sah-sah saja. Yang penting kita harus tau bahwa niat itu tidak ada artinya tanpa disertai dengan perbuatan. Karena pada dasarnya niat yang hanya di mulut atau di hati, tanpa disertai perbuatan itu belum dianggap sebagai niat menurut ilmu fiqih. Niat yang demikian itu baru di tingkatan 'Azam.
(Kapan-kapan aku kasih tau deh tentang tingkatan-tingkatan niat.)

Pokoknya yang penting adalah kalau sudah niat, ya harus berpuasa. Jangan sudah niat, tapi lupa kalau puasa, gegara khilaf banyak makanan lebaran yang belum habis. >,<
Jangan juga sudah niat berpuasa tapi kemana-mana masih bawa tupperware air putih. (buat jaga-jaga kalo lupa puasa, misalnya?) Aduh, jangan begini yaaa..

Sekali lagi aku ingetin deh yaaa, eman-eman kalo puasa Ramadhan kita kemarin yang 30 hari itu tidak ditambah dengan puasa Syawal. Itung-itung buat melengkapi amalan dan pahala kita. Sebagai tanda keseriusan kita juga dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Karena apa? Karena sesuai dengan artinya, bulan Syawal seharusnya menjadi bulan "peningkatan" bagi kita semua.
Dan InsyaAllah, puasa Qadha Ramadhan kita mendapat pahala seperti berpuasa Syawal juga ^,^
Seperti yang ustadz Abdul Somad katakan di ceramahnya tahun 2018 lalu. Lihat cuplikan videonya di sini.

Kemudian sebagai referensi,
berikut aku sertakan kutipan dari Syeikh Atiyah Saqar dalam kitab Ahsan al Kalam fil Fatwa wal Ahkam (Fatwa Al-Azhar, Mesir) 

يمكن لمن عليه القضاء من رمضان أن يصوم الأيام الستة من شوال بنيه القضاء، فتكفي عن القضاء ويحصل له ثواب الستة البيض في الوقت نفسه إذا قصد ذلك، فالأعمال بالنيات. وإذا جعل القضاء وحده والستة وحدها كان أفضل، بل إن علماء الشافعية قالوا: إن ثواب الستة يحصل بصومها قضاء حتى لو لم ينوها وإن كان الثواب أقل مما لو نواها.
Artinya : Boleh bagi orang yang berkewajiban meng-qadha puasa Ramadhan untuk berpuasa pada 6 hari bulan Syawal dengan niat qadha. Maka puasa qadha-nya sah dan juga mendapat pahala puasa 6 hari Syawal. apabila bermaksud seperti itu. Karena amal berdasarkan niat. Apabila menjadikan qadha sendiri dan 6 hari Syawal sendiri maka itu lebih utama. Bahkan ulama madzhab Syafi'i menyatakan bahwa pahala puasa 6 hari Syawal didapat dengan berpuasa qadha Ramadan walaupun tanpa niat (puasa Syawal) walaupun pahalanya lebih sedikit dibanding kalau dengan niat puasa Syawal.


berdasar dari Abu Zakariya Al-Anshari dalam kitab As-Syarqawi I/427:

ولو صام فيه أي في شوال قضاء عن رمضان أو غيره أو نذرًا أو نفلا آخر حصل له ثواب تطوعها، إذ المدار على وجود الصوم في ستة أيام من شوال وإن لم يعلم بها أو صامها عن أحد (أي النذر أو النفل ) لكن لا يحصل له الثواب الكامل المترتب على المطلوب إلا بنية صومها عن خصوص الست من شوال، ولا سيما من فاته رمضان أو صام عنه شوال، لأنه لم يصدق عليه أنه صام رمضان وأتبعه ستا من شوال.

Artinya: Apabila seseorang puasa qadha Ramadan atau puasa nadzar atau puasa sunnah lain di bulan Syawal maka dia juga mendapat pahala dari sunnahnya puasa Syawal. Karena puasanya dilakukan pada bulan Syawal walaupun dia tidak tahu...


Sekian post aku kali ini, semoga menginspirasi kamu yang belum berpuasa dan menjadi terdorong untuk berpuasa yaaa.. Dan untuk yang sedang berpuasa, kuucapkan selamat dan semangat puasanya, semoga lancar dan menjadi barokah untuk kita, semoga istiqomah, dan semoga tahun besok pun kita bisa bersama-sama menjalani lagi hari-hari seperti ini.


Bye!
Terimakasih.
Wassalamu'alaikum ^,^

Monday, June 3, 2019

Aku, alarmnya kamu.

Assalamu'alaikum, Ladies!

^,^

InsyaAllah, puasa tinggal sehari lagi. Nggak berasa yah? :)
Sebelumnya, aku mau tanya nih sama temen-temen di sini. Apa saja sih yang kamu persiapkan untuk menyambut hari raya Idul Fitri besok?

Baju baru?
List makanan enak spesial hari raya?
Kado untuk orang istimewa?
Angpau lebaran?
List tempat liburan?

atau.... status baru? :)

Semua hal-hal itu bagus, ladies. Dan percayalah, dengan tibanya hari raya, itu berarti kamu sudah berhasil dan menang. Menang melawan hawa nafsu, menang dari menahan lapar, dahaga, dan godaan dunia yang lainnya.

Kamu sudah berhasil, tapi jangan lupa bahwa dengan datangnya hari raya Idul Fitri, itu berarti kita kembali kedalam keadaan fitroh manusia. Kembali suci, sederhananya. Berharap kita menjadi pribadi baru yang memiliki iman islam lebih kuat dari sebelumnya. Berharap ketaqwaan kita jauh lebih mantap dibanding dulunya. Bisa kan kita berusaha mewujudkan harapan-harapan itu? Bisa dong, harus bisa. Caranya? Senantiasa mendekatkan diri kita kepada Allah SWT (TAQORRUB ILALLAH).

Dan tentu saja, ujian puasa kita sudah teruji. Sudah lulus!
Tapi, tahu tidak?
Bulan Syawal ini juga menghadirkan kita bonus besar jikalau kita mau berpuasa lagi.

Tapi puasa syawal kan nggak wajib? Betul.
Dan nggak semua orang berpuasa juga? Betul.
Tapi kamu tahu kan, aku nggak bosan-bosanya ngingetin kamu buat puasa syawal. Seperti tahun kemarin, tahun kemarinnya, kemarinnya. Hehehe.




Untuk kamu yang tahun kemarin sudah puasa syawal bareng sama aku, jangan lupa besok mulai hari ke-2 syawal puasa lagi :)
Untuk kamu yang tahun kemarin belum ikut puasa syawal, yuk, aku ajakin besok puasa syawal. Nanti aku kasih tau kenapa puasa syawal itu menyenangkan. >,<

Kenapa sih aku serius ngajakin kamu puasa syawal?
Jadi gini...
Aku akan mulai dari alasan yang penting sampai alasan yang paling nggak penting :p

Nabi Muhammad SAW bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
  
Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian ia mengikutkannya dengan (berpuasa) enam hari di bulan Syawwal, maka (akan mendapatkan pahala) seperti puasa setahun penuh.”

Dengan demikian, nilai puasa kita menjadi sempurna manakala kita berpuasa Ramadhan dan selanjutnya dilanjutkan dengan puasa syawal. Pahalanya seperti berpuasa setahun penuh! Kebayang nggak tuh?
Jadi gimana, sudah tertarik untuk ikut aku puasa syawal?
Well, alasan berikutnya.
Puasa Syawal itu sunnah, bukan wajib. Dan ketika kita berusaha ngurip-urip sunnahe kanjeng nabi, insyaAllah kita adalah golongan atau ummatnya Nabi Muhammad SAW. Untuk mendapaat syafa'at beliau, salah satunya dengan mengamalkan sunnah rasul tersebut. InsyaAllah, kelak di akhirat, semoga kita termasuk ummat nabi Muhammad SAW yang taat dan mendapat hadiah surga bersama beliau, Nabi Agung Muhammad SAW.

Apakah dua alasan di atas sudah cukup membuatmu mengerti keutamaan berpuasa di bulan Syawwal? 

Baiklah, selanjutnya akan aku uraikan dengan lugas.
Jadi gini...
Puasa syawal dilakukan selama 6 hari. Enam hari! Enam adalah seperlima dari tiga puluh. Jadi, puasa syawal itu jangka waktunya pendek, tidak panjang seperti puasa Ramadhan yang pada dasarnya kita lakukan sebulan penuh. Kalau tiga puluh saja kita bisa, kenapa harus berpikir dua kali untuk berpuasa yang hanya enam hari ini? See?

Next, Puasa syawal itu memudahkan kita loh, ladies...
Tahu tidak? Puasa Ramadhan kamu yang bolong-bolong kemarin itu bisa kamu ganti dengan berpuasa di bulan syawal ini. Beneran? Absolutely yes. Jadi, besok mulai hari ke-2 Syawal, kita niat berpuasa mengganti puasa Ramadhan kemarin yang bolong. Teknisnya begini, kalau kita berpuasa dengan niat mengganti puasa Ramadhan kita yang bolong, dan ketika kita berpuasa itu ternyata bertepatan dengan bulan Syawal, InysaAllah kita dapat 2 keuntungan. Hutang puasa Ramadhan kita terbayar, plus dapat pahala puasa Syawal juga. Ibarat sambil menyelam, minum air.

Ingat ya, niatnya cukup satu saja. Yaitu niat puasa mengganti puasa Ramadhan. Puasa Syawalnya nggak perlu diniatin, karena otomatis kita dapat pahalanya. (Bagi yang masih bingung perkara kenapa satu niat bisa pahalanya dua seperti ini, akan aku jelaskan di postingan selanjutnya) >,<

Selain itu, tahu tidak?
Dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal ini, bisa menjadi ladang pahala kita loh. Bagaimana tidak? Puasa Syawal dapat menjadi ujian kita dalam rangka meningkatkan iman-islam-taqwa kita dalam kehidupan sehari-hari. Contoh, di musim lebaran semua orang pada umumnya makan-makanan yang enak-enak setiap hari, bertamu dan bersilaturrohim kesana-kemari, banyak jajan, banyak angpau, tetapi kita? Kita berpuasa. Ditawarin cokelat? Kita menggeleng. Ditawarin nastar? Kita hanya senyum dan berterimakasih. Ditawarin angpau? Ya terima saja. Kan mentahan. >,<

Syawal pada dasarnya memiliki arti peningkatan. Jadi sudah semestinya kita meningkat dong kualitas imannya, islamnya, ketaqwaannya, tahan laparnya, tahan dahaganya, tahan emosinya, tahan khilafnya. Tenang saja, setelah berpuasa enam hari, ada juga kok hari rayanya. 

Lebaran ketupat, disebutnya. Lebaran ketupat adalah lebaran 'kedua' bagi kita yang melakukan puasa syawal. Adil yakan? Puasanya dua kali (Ramadhan dan Syawwal), lebarannya juga dua kali. >,<

Banyak yang bilang puasa Syawal itu lebih berat daripada puasa Ramadhan. Aku bukannya menyalahkan statement itu, hanya saja, menurutku puasa Syawal tidak seberat yang kita pikirkan kok. Dan saranku, puasa Syawal lebih baik dilakukan tepat enam hari mulai dari hari kedua bulan Syawal. Kenapa? Selain karena alasan bersegera di dalam kebaikan, tapi memang lebih mudah jika dilakukan sesegera mungkin.

Logikanya begini, antara puasa Ramadhan dan puasa Syawal itu hanya berjarak satu hari di tanggal 1 Syawal. Otomatis, pola kebiasaan makan, minum, dll itu belum jauh berubah atau berbeda sehingga akan lebih mudah bagi kita untuk menyesuaikan.
Kedua, makin lama kita menunda untuk berpuasa, nggak njamin deh semangat puasamu masih sama seperti di awal-awal. Daripada keasikan makan-makanan lebaran dan tiba-tiba kehabisan bulan Syawal, hayoloh? Don't miss it, ladies!

Dan alasan yang paling nggak penting,
adalah, bagi kamu yang sebentar lagi mau menikah. >,< Jangan sampai khilaf dan lepas kendali hanya karena bulan Syawal selalu penuh dengan menu makanan. Mulai dari makanan enak, sehat, bergizi, sampai makanan yang bisa membuatmu lupa bahwa kamu... on a diet, maybe?
Nah, jadi berpuasa adalah juga tentang bagaimana kita menjaga kendali atas tubuh dan pikiran kita, ladies :) 

Sudah ya,
intinya mah... Semoga seperti tahun lalu, kita bisa berpuasa Syawal sama-sama. Tahun ini, tahun depan, depannya lagi. Mungkin tahun depan aku tetap akan mengingatkanmu lagi. Kan, aku alarm kamu :)

Bye!
Wassalamu'alaikum :)))))) 
  
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Baca selengkapnya https://muslim.or.id/1382-keutamaan-puasa-sunnah-6-hari-di-bulan-syawwal.html
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Sumber https://rumaysho.com/527-lima-faedah-puasa-syawal.html
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Sumber https://rumaysho.com/527-lima-faedah-puasa-syawal.html
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Sumber https://rumaysho.com/527-lima-faedah-puasa-syawal.html

MY WEDDING ^^

MY WEDDING ^^