Thursday, June 29, 2017

hot chocolate and a cup of coffee (3)


secangkir coklat panas,
secangkir kopi,
selera kita seratus delapan puluh derajat berbeda ya.

***

Sekarang aku tahu, kenapa kita ditakdirkan bertemu. Bukan untuk jatuh cinta, you know my love just can't suit your taste, tapi untuk saling memberikan pelajaran. Pengalaman, lebih tepatnya.


Kopi yang kau suka, pada dasarnya pahit. Tapi kau bilang ada rasa manis yang diam-diam muncul saat kau menyeruputnya. Pun coklat panas yang aku suka, rasanya tentu manis, tapi siapa sangka kalau coklat itu sebenarnya juga mengandung rasa pahit di dalamnya. Tapi apa kau tahu? kita juga sama saja seperti mereka.

Sebut saja sebagai rahasia. Aku punya, kamu juga punya. Yang namanya rahasia, tentu adalah apa yang kita ingin sembunyikan. Tak ingin ada siapapun yang mengetahuinya. Memang benar, begitulah prinsip sederhananya. Berlaku juga untuk rahasiaku, dan juga rahasiamu. Anggap saja jackpot saat tiba-tiba atau tanpa sengaja kita tahu rahasia orang lain yang menguntungkan kita. Tapi sebaliknya, ada rahasia yang bisa jadi sumber kekecewaan bila kita mengetahuinya. Nah, artinya setiap rahasia memiliki alasan dan tujuannya sendiri-sendiri.

Kejutan, adalah apa yang kudapat saat mengetahui bahwa kopi juga punya sisi manis, dan coklat juga punya sisi pahit.Tapi sesal, adalah apa yang kudapat saat mengingat kesan kali pertama kita bertemu. Sebuah masa lalu, dimana melihatmu saja membuatku tahu, rahasiaku dan rahasiamu begitu mirip.

Hari itu, kita sedang kelelahan, ingat? Karena aku dan kamu baru saja terbangun dari mimpi buruk yang panjang. Tapi kau tahu apa yang paling aku sesalkan? hari itu adalah kali pertama kita bertemu, tapi kita sudah saling membenci tanpa alasan. Kebencian yang membuatku takut, membuatmu jadi kelemahanku dan cukup kuat juga membuatku menjadi kelemahanmu.

Kopi dan coklat, sering berdampingan kan? Tapi hanya sebatas itu saja. Mereka tak bisa dipadukan dalam satu cangkir yang sama. Seperti itulah kita. Seberapa kuat usaha kita saling menghindar, ada kalanya kita bertemu di meja yang sama.

Melelahkan bukan?

Tapi proses itulah yang membuat kita belajar. Bahwa kita saling membenci bukan tanpa alasan. Kita hanya tidak ingin terluka, lagi. Tapi aku lega, karena kamu sekarang menerimaku menjadi seperti kopi yang kau suka. Dan aku juga menerimamu seperti coklat yang aku suka. Maksudku kita menjadi teman minum yang dekat, tapi juga tidak terlalu dekat.

Entahlah.

With it own taste, and some hidden part that left behind.

Tapi gagal jatuh cinta, sungguh kisah yang konyol bukan? Tidak kusangka, hari ini akan datang juga. Hari dimana kita bisa menertawakan masa lalu sebelum dan saat pertama kali kita bertemu. Well, we only didn't have a clue. Kita hanya kebetulan bertemu dan menjadi orang pertama yang cocok untuk menjadi pelampiasan.




Orang bilang, untuk menyembuhkan sakit hati, kita harus mencintai hati yang baru. Tapi itu tidak berlaku bagi kita ya? Karena kita sudah berhasil melepaskan diri dari bayangan mimpi buruk itu, sebelum menemukan hati baru untuk dicintai. Tanpa sadar, it makes me don't need somebody else but you.

Tapi kenyataan bahwa kita tidak harus jatuh cinta untuk menjadi sedekat ini, sungguh diluar dugaan bukan? Mengaku saja. Aku tahu kamu setuju dengan pendapatku ini. 

Tapi tahu tidak? Semua temanku tidak percaya bahwa kita berteman. Seorang laki-laki dan seorang perempuan tidak bisa berteman, mereka bilang. Bagaimana ini? Aku mulai takut mereka akan mendorongku untuk jatuh ke pesonamu.

Sesaat aku berpikir. Ada yang salah. Benarkah aku sudah memperbaiki keadaan? Bagaimana kalau ternyata selama ini kita hanya terus melarikan diri? Membenamkan diri dalam kekerabatan yang semu dan nikmatnya minuman yang mengalihkan perhatian kita.

Tapi mungkin kita akan baik-baik saja kan? karena kita sama-sama ingin satu akhir yang sama, that is what we call as happy ending.

Melihat coklat panasku berjejeran dengan kopi kesukaanmu, seperti melihat cerminan diriku sediri dengan dirimu yang kini ada di dekatku. We stuck but that's really better than when we're apart, with the heart full of hatred.

***

Kita hanya sama-sama benci terluka.

No comments:

Post a Comment

MY WEDDING ^^

MY WEDDING ^^