Friday, March 15, 2013

monolog : melewatkannya

Gelagat itu masih saja ada seiring berjalan dan berjalan tanpa genggaman tangannya menyertaiku. Semuanya terasa begitu semu. Hatiku saja masih tidak percaya dengan kenyataan ini. Entahlah,perasaanku tentangnya tetap sama,seandainya dia tau. Tapi,walaupun dia tau,keadaan mungkin saja tidak akan kembali seperti dulu. Setiap sapaan yang muncul di permukaan,aku merasa terhujani kesenangan atas kesediannya menyapa. Mungkin inilah balasan Tuhan dari doaku kemarin. Aku ingin merasakan rasanya jatuh cinta lagi dari awal. Dan kalaupun aku jatuh cinta untuk kedua kalinya dengan orang yang sama,tidak apa-apa kan? aku pun ingin mencintainya seumur hidupku. Berbagi setiap bait cerita bersamanya. Aku mencintainya sekarang seperti mencintainya untuk pertama kalinya. Dengan gairah baru untuk menunjukkan pada dunia bahwa aku terahir kembali dan mencintainya tanpa alasan. Rasa yang dengan alami keluar dan membuncah begitu saja.
Dan sekarang,dunia mugkin telah menyaksikan lagi awal pergulatanku ini. Terkecuali dirinya yang masih saja keras dengan semua sifat dalam dirinya. Aku memang belum tahu bagaimana mencairkan kembali sifat keras dalam dirinya seperti awal pergulatan kasihku dulu padanya. Itulah karakter yang menjadikannya sosok dengan pengaruh besar buatku. Semua yang ada dalam dirinya dengan lengkap membalut indah sosoknya ke depan jarak pandangku.
Dia begitu tegap ketika berdiri. Begitu lantang ketika membuat keputusan. Begitu tajam ketika memandang dengan mata elangnya. Begitu seram ketika marah. Begitu rapat menyimpan ketika kecewa. Tetapi dia begitu peka dalam memperhatikan,begitu indah di kala tersenyum dengan selipat bibir manisnya. Dan kau tau? aku suka bagaimanapun dia berlaku. Aku tidak bosan-bosannya mengagumi sosoknya. Cara dia berbicara,cara dia melirik,cara dia marah,cara dia berjalan,cara dia makan,cara dia tersenyum,semuanya tampak indah di pandangan orang yang sedang jatuh cinta ini.
Bahkan aku menyukainya saat menyebut namaku,walaupun terlihat sama seperti caranya memanggil semua nama orang di sekitarnya,aku hanya bahagia dia menyebut namaku dengan sempurna. Kebahagiaan begitu sederhana dengan dia berada di jarak pandangku. Melihatnya,adalah keindahan.
Semua yang kutulis ini,hanya beberapa gambaranku atasnya. Mungkin terasa begitu dramatis dan berlebihan,tapi apalah arti deretan kata-kata bila seseorang itu sedang mengagumi insan di dekatnya yang masih saja malu atas pandang, salah tingkah atas perlakuan, dan sembunyi atas sebuah pengakuan.
Aku bagaikan seseorang yang terlahir dengan cinta yang baru. Walaupun tokoh dalam cerita masihlah sama,tetapi alur yang akan muncul pastilah berbeda. Akulah tokoh utama dan dialah target utama dalam cerita ini. Target utama tetap sama karena dia tidak mengerti bahwa perannya dalam cerita ini adalah yang akan dituju oleh tokoh utama. Belum.

No comments:

Post a Comment

MY WEDDING ^^

MY WEDDING ^^