Saturday, December 13, 2014

monolog : Ingat, kau benci terluka.



Aku tidak ingin mempercayainya..
Tapi ini terlalu nyata, memaksaku untuk sadar..

Ada hal-hal yang manis, ada pula bagian pahitnya. Ada hal-hal yang berjalan sesuai rencana, ada pula yang tidak. Ada hal-hal yang bisa dipercaya, ada pula yang tidak masuk akal. Begitulah yang biasa kita sebut dengan istilah “kenyataan”. Untuk beberapa hal, terkadang tak mudah bagi kita untuk menerima kenyataan, walaupun itulah yang sebenarnya terjadi.
Aku terus bertanya padaku sendiri.
Setujukah kau bahwa ada kalanya menyembunyikan kenyataan adalah pilihan terbaik? Ketika kenyataan itu bisa melukaimu dan orang-orang yang mendukungmu. Ketika kenyataan itu bisa menyakiti harapan orang yang ingin kau lindungi. Ketika kau hanya perlu menyimpan dan menanggung sendiri agar orang itu tetap bahagia dan tidak tahu bahaya apa-apa.
Atau kau justru lebih memilih untuk mengatakan kenyataan itu? Kenyataan yang akan menyakiti seseorang dengan sekali begitu saja. Kenyataan yang akan membunuh harapan seseorang yang sangat ingin kau lindungi sepenuh hati. Kenyataan yang juga akan melukaimu karena melihat orang itu menangis dan menyalahkanmu karena mengatakannya.
Jadi, pada dasarnya kedua pilihan yang ada itu tetap saja melukaimu. Lalu, pilihan mana yang akan kau pilih? Saat kau sendiri sebenarnya begitu berat untuk mempercayainya. Akankah kau punya kekuatan untuk mengatakannya? Namun, apakah kau yakin punya kesempatan untuk mengatakan padanya? Apakah kau berani?
Terlepas dari semua itu, apa kau yakin dirimu akan baik-baik saja? Bukankah mengatasi diri sendiri adalah hal yang paling utama? Jadi, saat kau sendiri tak bisa menerima kenyataan itu, apakah kau tetap akan mempercayainya? Ingat, kau benci terluka.

No comments:

Post a Comment

MY WEDDING ^^

MY WEDDING ^^