Showing posts with label JODOH. Show all posts
Showing posts with label JODOH. Show all posts

Monday, September 7, 2020

First Birthday after Marriage

 

Salam!
Selamat ulang tahun untuk siapapun kamu yang mungkin sekarang sedang ulang tahun. Tentu, setiap hari pasti ada yang ulang tahun, bukan? Hehehe

Percaya tidak? Dulu aku tipe orang yang dengan mudah hafal semua tanggal lahir orang-orang terdekatku. Bahkan anak pertama dan kedua tanteku saja aku hafal tanggal lahirnya. Tak ketinggalan-lah aku untuk mengucap doa baik di setiap tanggal-tanggal itu. Bukan sengaja menghafal tapi ya hafal  begitu saja. Entahlah, tapi kalau hafal tanggal lahir orang tua dan adik-adik mah udah biasa ya.

Kenapa tiba-tiba bahas tanggal lahir?
Jujur saja aku barusan buka-buka folder di laptop karena ada data yang harus segera dipindah. Lalu lama-kelamaan jadi iseng buka-buka folder lain juga. Dan sampailah ke folder foto yang isinya ribuan foto yang bercampur aduk random dan tidak berurutan. Maklum, sesering itu collect pictures tapi agak malas untuk merapikannya di folder yang terpisah. Finally, ada beberapa foto yang mengingatkanku kembali ke beberapa bulan yang lalu.

Bulan Juli, tepatnya di hari ulang tahunku.
Bulan Juli bagiku selalu berubah-ubah. Sering bertepatan dengan libur sekolah, libur semester, libur panjang, atau bahkan pergantian sekolah. Entah itu SMP, SMA, atau bahkan S1, selalu tak banyak yang bisa kutemui di Bulan Juli. Makanya selalu berbeda dengan siapa aku menghabiskan hari ulang tahunku setiap tahunnya.

Tapi belakangan, ada hal yang mulai membuatku terbiasa. Bukan siapa, tapi apa. 
Entah dimulai dari kapan, tapi di hari ulang tahunku selalu ada boneka dan juga cokelat. Bahkan kotak musik, hal yang sangat kukagumi ketika aku masih kecil itu juga pernah sekali menjadi kejutan tersendiri bagiku. Mungkin itu di ulang tahunku yang ke-18 aku dapat sebuah hadiah kotak musik dari seorang teman dekat. Hal yang sama adalah semua itu seakan hadir begitu saja ke hadapanku. 

Lalu hal terakhir yang aku ingat adalah buku. Ya, selalu ada buku di beberapa tahun terakhir ini. Sampai akhirnya, menjadi kebiasaan bagiku di Bulan Juli untuk menunggu kiriman buku datang ke alamat rumahku. Tanpa sadar, pola yang sama terjadi lagi. Selalu tanpa pertemuan, tanpa senyuman, tanpa kenangan, semua hadiah-hadiah indah ini datang mewakili. Anehnya, tak sekalipun aku jemu.

Aku semakin tenggelam dalam keengganan untuk bersosial. 
Hingga akhirnya aku menikah.
Bahkan untuk pertama kalinya, aku tidak terpikirkan akan menikah dengan siapa. Tapi apa. Apa yang harus aku lakukan? Aku bisa apa?

Tapi itu proses hidup, dan aku menjalaninya.
Selangkah demi selangkah, dengan kecepatan yang aku mampu.

Mungkin aku kaku, tapi ingin terlihat terus bergerak maju. 
Mungkin aku juga malu, tapi berharap cukup banyak yang aku tahu.

Aku belajar. Darinya aku banyak diajari.
Aku mencinta. Darinya aku banyak dicintai.
Aku mendamba. Darinya aku banyak dikasihi.
Begitulah istri dari seorang suami.

Orang bilang, "Selamat menempuh hidup baru!" 
Ternyata hidupku memang banyak berubah setelah membangun keluarga baru. Di awal perlahan memang terasa asing dan kurang nyaman. Tapi sesuatu yang baru memang selalu asing di awal, bukan? Hingga akhirnya semua yang baru itu mengambil alih definisi zona nyaman bagiku.

Berlaku pula untuk hari ulang tahunku.
Jarak dengan suami yang tidak sedikit, Bekasi dan Yogyakarta, tak jarang membuatku dilema. Aku tidak menantikan apa-apa, lebih-lebih pandemi sedang melanda. Ya, aku memang tidak menantikan apa-apa, tapi bohong jika aku berkata tidak mengharapkan siapa-siapa. 

Dan ini adalah pertama kalinya.
No more cakes,
no more dolls,
no more flowers,
no more chocolates,
even books,
kali ini aku berharap lebih dari itu semua. Yaitu jumpa, sapa, senyuman, dan pelukan. Aku bukan orang yang berani mendambakan sesuatu yang mungkin tak sanggup aku atasi secara logika. Dan dengan kondisi di luar seperti saat ini (Bulan Juli kemarin), secara logika yaaa sulit untuk bertemu.

Tapi dia datang. Perasaanku campur aduk sepanjang perjalanan ke bandara. 
Ya cemas, tapi ya bahagia.
Ya senang, tapi ya khawatir.
Ya gelisah, tapi ya bangga.
Setelah pertemuan yang dramatis, reuni kecil yang cheesy, dan tatap-tatapan yang kaku karena lama tak bertemu, akhirnya ditanya juga aku ingin dikasih apa.

Girls, tahu tidak?
Ketika kita bahagia, katakanlah kita sedang bahagia-bahagianya banget gitu, semisal kita ditanyain ingin apa, pasti kita akan bilang tidak ingin apa-apa. Iya kan? Kenapa? Karena kita sedang bahagia.

Dan yaaa, that was soooo true. Karena tak terpikirkan apa yang aku inginkan, aku hanya bilang aku ingin makan. 
Aku hanya ingin melakukan aktivitas apapun yang biasa aku lakukan sendirian menjadi aktivitas yang sekarang bisa aku lakukan berdua dengan suamiku. 
Sesederhana itu. Yeah walaupun dia memberikan lebih. Mari anggap lebih-lebihnya itu sebagai tanda kasih sayang. Hehehe.



Aku yang ketika sendirian lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan, menjadi sering menghabiskan waktu di luar. Kuakui aku kelewat sangat bersenang-senang, karena sebelumnya aku bahkan tak tahu cara bermain. 

You know what? mungkin ada bagusnya juga menjadi anak rumahan sebelum menikah, karena setelah menikah jadi banyak sekali hal-hal baru yang aku alami untuk pertama kalinya. Itu saja sudah spesial, tapi ditambah lagi tingkatan spesialnya karena hal yang pertama kualami itu ternyata aku mengalaminya bersama pasangan halalku. 

Selamat untuk kamu, siapapun kamu, yang mungkin seperti aku juga, dulunya anak rumahan, tiba-tiba menikah dan tiba-tiba banyak hal yang kamu alami untuk pertama kalinya. Sekecil apapun hal baru itu, mungkin adalah hal biasa bagi orang lain yang sudah biasa mengalaminya, tapi mari anggap itu hal yang spesial, karena itu memang sangat spesial. Percayalah.. kenapa? Karena kita mengalaminya bersama orang yang spesial.

Salam!


Tuesday, December 10, 2019

Ngobrol Yuk




Assalamu'alaikum, Ceu !!!

^^
Apa kabar?
Ada kabar baik apa lagi hari ini?

^^

Alhamdulillah ya...
Aku senang, akhir-akhir ini banyak sekali dapat kabar bahagia dari teman-teman sekalian.
Ada yang baru saja lamaran, ada yang sebar undangan, dan ada juga yang habis melahirkan.
Yeeeeeyyyyyyy, selamat yaaa kakak-kakak kesayangan aku :))))

Tidak terasa yah, ternyata sudah dua bulan aku diam. Pantas saja, mulai banyak pertanyaan-pertanyaan seperti "kok nggak nulis lagi sih di blog?" atau "mana nih kok belum ada cerita baru lagi sih?"

You guys are really the best real reminder !

Well, jadi gini ya Ceu... 
Tahu kan kalau perempuan yang menikah belum lama tapi udah jauh-jauhan sama suami itu kayak apa kekosongannya, bayangin deh. Hmmm kalau susah untuk dibayangkan yaaaa pokoknya kurang lebih seperti apa yang aku ceritakan di post aku sebelumnya.
Tapi fortunately, berkat blog post aku yang lalu itu, aku jadi tahu ada beberapa dari kalian yang ternyata LDR-an juga dengan suaminya. Hayoloh. Ternyata kita podo ae! >,<

---
Tapi, , apapun keadaan kita selalu ada tempat dan waktu untuk bersyukur kok. Eh tidak terikat tempat dan waktu juga sih, maksudku bersyukur itu bisa kapan saja dan dimana saja. Begitu maksudku~

Seperti yang pernah aku tuliskan di post sebelumnya, dengan kita menikah itu berarti ada suami yang menjadi ladang ibadah kita. Disebut ladang ibadah karena kita bisa menanam dan memanen ibadah apapun yang pahalanya tidak akan habis-habis. Apapun yang kita lakukan dengan harap untuk mendapatkan ridho suami dan ridho Allah, insya Allah akan bernilai ibadah kita bagi kita seorang istri. Walaupun mungkin saat ini kita LDR dengan suami, tetap ada amanah yang harus kita jaga. Ada tanggung jawab yang harus kita tunaikan. Ada komunikasi yang harus kita lancarkan.

Demi apa?
Demi kebahagiaan kita.
Hehehe...
 
...

Next!
Aku penasaran, Ceu, berapa sih waktu paling lama kamu pernah LDR dengan suami?
For me, itu satu bulan. 
Kalau tidak salah, dari tanggal 10 bulan November dan baru ketemu lagi tanggal 8 Desember. Yaaaaaaa tidak benar-benar sebulan sih, tapi pembulatan itu juga bukan pelanggaran kan >,<

Jadi sudah ketemu lagi nih?
Hehehehehhehehehehhehehehehehehehhehe ^,^
Can't stop my self from smiling just because thinking about it!

...

Distance gives us a reason to love harder. 
Itu adalah satu dari beberapa quotes yang pernah aku baca di Pinterest. Dan ya, tiba-tiba kata-kata itu terngiang di otakku begitu kami bertemu (lagi). 
After a month... a month with four weeks... a month with thirty days.

Don't worry, because time flies so fast.
Tapi sayangnya, waktu berputar begitu lambat bagi kita yang sedang menghitung.

Dalam 30 hari itu, tak terhitung berapa menit kami habiskan untuk sekedar voice call atau video call. Tak terhitung berapa kali keluhan aku tahan yang meskipun ditahan akhirnya terucapkan juga kepada suami. Tak terhitung berapa kali candaan receh yang kuusahakan meskipun tidak lucu tapi penting bagiku demi mengulur waktu agar suami tahu aku ingin lebih lama lagi berbincang.

Iya, aku baru tahu aku bisa jadi semanja itu. Hahaha.
And I am just realized, it turns out that my feeling for him is developed in time.
This is not my plan, but this is a good thing to know.
Even I pretend that I don't. 
wkwkwk

Yah, setiap pasangan baru katanya pasti ada fase kekhawatiran dimana ada perasaan semacam "How if his feeling for me is not as big as I love him?" Bahkan pasangan yang sudah menikah pun terkadang diselimuti perasaan takut bertepuk sebelah tangan. Gengsi, lebih tepatnya.
>,<

Tapi, Ceu, ternyata perasaan semacam itu tidak penting sama sekali. Even the world know that you are loved, wives. Jadi berbahagialah.. bermanja-manjalah.. mumpung ada pertemuan.. mumpung the person you love and the body you missed is standing in front of you right now. Uwuwuwuwuuwu :)))

Kalau kita gengsi, kita juga yang rugi.
Ya nggak, Ceu? :)
Uwuwuwuuwuwuuwuw :))

...

Dalam jangka waktu LDR sebulan ini, ada beberapa hal baru yang bisa aku pelajari. 
Man never craved attention, until he tastes ours.
but man never asked too many, until we give his the chance..

Biasanya tingkat kebutuhan perempuan akan hal perhatian itu lebih tinggi, tapi setelah menikah, laki-laki ternyata juga tidak jarang ingin diperhatikan lebih oleh istrinya. Ada pola kebiasaan yang perlahan menjadi ketergantungan disana. Even sometimes loving a husband is looked like raising a child. Yaaaa karena manjanya suami tuh lucu-lucu gitu deh. heheheeee.. >,<
Btw, kalau suami kamu manjanya gimana nih, wives? >,< 
Yang jelas agak beda yaa sama manjanya perempuan. Kita-kita kan kalau manja ya awalnya mesti pakai acara caper-caper atau kode-kode dulu gitu, gegara pengen diperhatiin gitu deeeeeh. >,<

Man never cared of other business, until he wonder ours.
but man never asked questions, until we give his the clue..

Tidak ada suami yang tidak ingin tahu lebih banyak tentang istrinya, wives. Percayalah. Tapi memiliki suami yang super sibuk dengan segala aktivitasnya di luar rumah, seringkali membuatnya lelah. Sehingga tidak heran, ketika pulang, lelahnya suami mudah terobati hanya dengan melihat wajah ceria dan pelukan hangat dari istri. Meskipun secara sederhana ini sudah cukup, tapi ada beberapa waktu yang jika kita melakukan lebih banyak lagi akan sangat menguntungkan bagi kita, wives. 

Melakukan lebih banyak lagi?
Ya.

Misal, mulai membuka obrolan ringan agar suami bisa perlahan bersantai baik pikiran maupun fisiknya. Kita juga bisa ceritakan sedikit-sedikit tentang hal-hal menyenangkan yang berkesan bagi kita. Kadang pun ada kalanya juga kita perlu mengeluhkan hal-hal yang kurang menyenangkan bagi kita. Tidak bermaksud membuat suami tambah khawatir, tapi even the little thing of us can makes him in peace if he knows it. Justru akan sangat tidak enak, kalau suami tahu kegelisahan kita dari orang lain, ya kan?

Tapi jangan lupa, kita juga harus perhatikan durasi kita bicaranya. Jangan terlalu banyak dan terlalu lama, karena suami pasti lelah dan butuh istirahat. Tanyakan dan dengarkan juga bagaimana ia melewati hari ini di kantornya. Namanya juga ngobrol, jadi pastikan obrolan itu berjalan dua arah. Sebenarnya tidak harus obrolan semacam ini setiap hari, ngobrol hal random pun adakalanya lebih diperlukan daripada obrolan serius dengan banyak pertanyaan atau keluhan. Pandai-pandai membaca suasana saja. Ingat kuncinya: yang penting ngobrol!

Biar bagaimanapun, kebahagiaan dan ridho suami bisa jadi jalan ibadah dan rasa bakti bagi kita para istri. Padahal seringkali kebahagiaan suami itu berasal dari kebahagiaan kita. Ya begitulah sebenarnya mengapa ikatan pernikahan bisa melahirkan sebuah ketergantungan mutlak yang tidak bisa dipungkiri. Ibarat reaksi, ya udah kayak reaksi reversible gitu. Bolak-balik dua arah. Ibarat kata, ya udah kayak jika-maka gitu. 
Jika suami bahagia, istri bahagia. Jika istri bahagia, suami bahagia.
Ya pokoknya semoga kita bahagia terus. Gitu harapannya. wkwkwkwk

...

Dan satu hal lagi, satu hal yang perlu kita syukuri ketika kita LDR dengan suami adalah... kita bisa jatuh cinta berkali-kali. Setiap jarak menghasilkan rindu. Setiap rindu butuh pertemuan. Setiap pertemuan melahirkan cinta. Cinta yang baru. Cinta yang diperbarui.
Udah kayak pasangan baru terus setiap kali ketemu setelah LDR beberapa waktu.
Bukan kayak punya suami baru. Suaminya ya tetep satu itu.
Hehehehhehe >,<


Sudah ya :)
Aku cari cerita baru lagi dulu.
See you next post, Ceu !
Wassalamu'alaikum :)

Saturday, January 5, 2019

Beauty and The Beast di Masa Rasulullah?


 

Assalamu'alaikum ^^
 
Selamat pagi, ladies
Selamat menjalani hari baru dengan semangat baru dan harapan baru. 
Tahun baru ini apa saja yang baru bagi kalian? Well, untuk beberapa temanku sepertinya cukup banyak yang mendapat status baru tuh. Status baru, pasangan baru, keluarga baru, tanggung jawab baru, ladang pahala baru. :)) Selamat pagi untuk kalian yang tahun baru ini diwarnai dengan cinta baru. Barakallah!

Owkay, I am really owkay this time. Karena memang tema kita di post yang lalu dan post kali ini adalah masih tentang cinta. (Masih lho ya. Masih. Entah post yang besok masih tentang cinta juga atau tentang yang lain lagi).  >,<
By the way kamu yang belum baca blog aku yang kemarin bisa baca di sini.
Hoiya kalau kamu baca sekali lagi judul yang aku tuliskan di atas, kamu bisa nebak nggak sih? Kisahnya cintanya siapa coba? :))

Sebelum aku ceritain, aku mau tanya. Girls, kalian pernah nggak sih punya keinginan atau impian yang mulia tapi merasa kurang percaya diri dan kurang pantas untuk memimpikannya? I guess you did. Pernah aja lah ya. :') Well, kalau kata orang bijak sih ada pepatah bercita-citalah setinggi langit. See? Langit itu tinggi kan, kamu tidak bisa meraihnya hanya dengan berdiri di puncak gunung dan mengulurkan tanganmu ke atas. Tapi kenapa kita harus punya impian yang jauh dan tinggi itu? Menurutku, karena bermimpi adalah sebuah keharusan sekaligus hak kita. 
Kalau kita lihat kembali QS.ar-Ra’d:11, bunyi ayat dan artinya sebagai berikut:
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ


Read more https://almanhaj.or.id/3889-pelajaran-dari-umat-terdahulu-1.html
 إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.”
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ


Read more https://almanhaj.or.id/3889-pelajaran-dari-umat-terdahulu-1.html
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ


Read more https://almanhaj.or.id/3889-pelajaran-dari-umat-terdahulu-1.html
Girls, kita hidup di dunia sebagai manusia, sebagai hamba Allah, harus selalu berubah. Berubah menjadi lebih baik, dan lebih baik lagi. Bagaimana kita bisa berubah? Salah satunya adalah dengan punya mimpi. Mimpi di sini yang bukan bunga tidur sembarang orang. Melainkan mimpi yang selalu kamu harapkan akan terjadi dalam kehidupanmu. Mimpi yang kamu usahakan untuk kebahagiaan masa depanmu. Mimpi yang selalu kamu panjatkan dalam doamu. Tentang cinta? Tentu saja cinta adalah satu dari banyak hal yang harus masuk dalam cakupan mimpimu.

Mau kukasih tau hal gila yang tidak terlalu gila? >,<
Kamu bisa melakukan 2 hal ini bersamaan. Pertama, kamu berusaha memperbaiki diri sendiri dengan meningkatkan kualitas diri. Kedua, kamu bisa berdoa untuk memiliki kekasih atau pasangan hidup yang bahkan di luar batas kemampuan dan pengandaianmu sendiri. Syarat gilanya adalah kamu harus berani, girls. 
Sudah ada gambaran kan kenapa post kali ini aku kasih judul seperti di atas? :))
Yap! Karena aku mau kasih tau kamu cerita tentang seorang laki-laki yang secara fisik tidak tampan dan pendek yang hidup di zaman/masa Rasulullah. Laki-laki tersebut bukan siapa-siapa dan tidak terlalu dianggap sebagai orang penting di lingkungannya. Tetapi ia punya mimpi untuk bisa mati syahid dalam perang bersama Rasulullah. Ia sama sekali tak punya mimpi akan cinta. Kenapa? Mungkin karena ia merasa dirinya buruk, tak berhak untuk memiliki mimpi atas wanita dan cinta. Atau juga mungkin karena cinta tak pernah ada dalam daftar mimpinya. Nama laki-laki itu adalah Julaibib.

Namun siapa sangka? Suatu hari Rasulullah bertanya kepadanya mengapa Julaibib tidak menikah. Tahukah kamu bagaimana Julaibib menjawab? Ia menjawab "siapakah orangnya Ya Rasulallah yang mau menikahkan putrinya dengan diriku ini?" Julaibib menjawab sambil tersenyum. Tersenyum tanpa sirat keluhan maupun rasa tidak bersyukur kepada Allah SWT. Rasulullah pun tersenyum.

Suatu hari Rasulullah mendatangi rumah salah seorang sahabat. Beliau melamar putri dari sahabat tersebut. "Nikahkahlah aku dengan putrimu!" Terkejut senang bukan main sahabat tersebut. "Akan tetapi aku menginginkannya bukan untuk diriku," sambung Rasulullah. 
"Lalu untuk siapa Ya Rasulallah?" tanya sahabat.
"Untuk Julaibib." 
Lagi, makin terkejut sahabat tadi. "Julaibib? Biarkan aku meminta pendapat ibunya dulu Ya Rasulallah,," ucapnya.
Dan yah keterkejutan itu juga dirasakah sang istri. Ia tidak bisa ridho dan merelakan putrinya yang cantik dan sholihah untuk dinikahkan dengan Julaibib yang tidak tampan itu. Pasangan suami-istri itu pun sedih.

Namun apa kamu tahu cerita selanjutnya? Ternyata putri dari pasangan itu sempat mendengar obrolan tersebut. Saat sang sahabat hendak kembali ke hadapan Rasulullah, putrinya tiba-tiba bertanya kepadanya. "Siapa yang melamarku, ayah?" tanya sang putri. Lalu ayahnya pun menjawab bahwa yang melamar putrinya itu adalah Rasulullah SAW namun bukan untuk dirinya, melainkan untuk Julaibib. Yah, Julaibib yang itu.

And unexpectedly she said yes! She said yes! Putri dari sahabat itu memilih untuk manut. Ia mengiyakan pinangan dan pilihan dari Rasulullah. Ia ingin menunaikan perintah dari Rasulullah sekalipun itu adalah perintah untuk menikah dengan Julaibib. Sungguh seorang putri yang sholihah!

Dan tibalah waktu dimana Rasulullah memberi kabar tersebut kepada Julaibib. Kabar tersebut sungguh sangat membuat hati Julaibib berbunga-bunga. Bagaimana bisa?! 
Julaibib merasa saaaaaaaaaaaaaangat bahagia. Bisa menikah dengan seorang wanita yang cantik paras rupanya, sholihah dan santun amal perbuatannya.

Hari pernikahan akan segera tiba dan di kesempatan itu Julaibib pergi ke pasar untuk membeli mahar pernikahannya. Namun dalam kesempatan yang sama, tiba-tiba Julaibib mendengan kabar bahwa Rasulullah akan pergi untuk berperang. Di situlah hati Julaibib bergejolak. Ini adalah kesempatan yang sudah sangat lama ia nantikan. Berperang bersama Rasulullah dan mati syahid dalam perang tersebut. Kemudian, konon akhirnya Julaibib tidak jadi membeli mahar dan justru membeli pedang. Ia siap ikut berperang bersama Rasulullah. Dan benarlah ia ikut berperang. Diceritakan dalam perang tersebut, Julaibib meninggal tergeletak di samping tujuh orang dari kaum musyrik. "Dia telah membunuh tujuh orang lalu mereka membunuhnya. Sesungguhnya ia adalah dari golonganku dan aku adalah dari golongannya." Diceritakan pula Rasulullah mengangkat Julaibib dengan kedua lengannya dan memerintahkan beberapa orang agar menggali tanah untuk menguburkannya. 

”Dia membunuh tujuh orang lalu mereka membunuhnya. Dia membunuh tujuh orang lalu mereka membunuhnya. Dia dari golonganku dan aku dari golongannya.”

Read more https://kisahmuslim.com/390-kisah-julaibib-dan-pengantin-perempuan.html
Dia telah membunuh tujuh orang ini, kemudian mereka membunuhnya. Sesungguhnya, ia adalah aku, dan aku adalah dia”

Read more https://almanhaj.or.id/3797-julaibib-radhiyallahu-anhu-ia-memilih-berjihad-dan-merindukan-syahid.html
Yah, keinginan Julaibib untuk dapat meninggal dalam keadaan mati syahid tercapai sudah sesuai dengan apa yang dimimpikannya. Kemudian satu hal yang mungkin bisa dianggap sebagai hadiah atau bonus adalah Julaibib juga meninggal dalam keadaan hati yang berbunga-bunga. Bahwa sebelum ia meninggal, ia adalah seorang laki-laki yang akan menikah dengan wanita cantik nan sholihah yang membuat jantungnya berdebar-debar karena sungguh pernikahan itu adalah jauh tinggi di atas batas mimpi dan keinginannya. Julaibib meninggal dengan perasaan yang demikian bahagianya.

Lalu bagaimana kabar si putri?
Dengan meninggalnya Julaibib, tentu menjadikan pernikahan itu gugur. Ia tidak jadi menikah dengan Julaibib. Ganjaran pahala pastinya sudah ia dapatkan karena ia telah memiliki niat dan bersedia menjalankan perintah dan sunnah dari Rasulullah. Kemudian dengan meninggalnya Julaibib, orang tua dari putri tersebut pun tidak akan merasa sedih dan berat hati karena melepas putrinya dengan seseorang yang tidak dikehendakinya. Diceritakan pula bahwa putri tersebut karena kesholihannya akhirnya dapat menikah dan hidup makmur sejahtera.

It's a win-win solution, right? Hehehe.

You know what? Mengetahui kisah seperti ini semestinya cukup menjadi inspirasi kita untuk berani bermimpi ya kan? 
Well, kalau aku, kuakui selama ini bahagiaku emang receh sih. Aku bisa bahagia hanya karena pas bangun tidur bisa langsung ngerapiin kasur sendiri. Aku bisa bahagia hanya karena berhasil nemuin cilok paling enak di jalan menuju kampus. Aku bisa bahagia hanya karena nasi padang itu komplit dan harganya murah. Ya, selama ini memang bahagiaku sereceh itu, girls.
But once again, yuk mulai sekarang kita sama-sama beraniin diri kita untuk bermimpi dan berdoa sebanyak-banyaknya. Setinggi-tingginya. Seindah-indahnya. Kenapa? Karena kita harus. Anggaplah ini sebagai sebuah keharusan, maka manakala ada mimpinya yang terwujud, sudah hak kamu untuk bahagia mendapatkannya :))
Hoiya, ada tips baru yang mungkin nggak terlalu baru nih. >,<
Sholawat Nariyah, tahu kan, girls? Begini nih...
أللّهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ الّذِي تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ

Artinya : “Wahai Allah, limpahkanlah rahmat dan salam yang sempurna kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Semoga terurai dengan berkahnya segala macam buhulan dilepaskan dari segala kesusahan, tunaikan segala macam hajat, dan tercapai segala macam keinginan dan husnul khotimah, di curahkan air hujan (rahmat) dengan berkah pribadinya yang mulia. Semoga rahmat dan salam yang sempurna itu juga tetap tercurah kepada para keluarga dan sahabat beliau, setiap kedipan mata dan hembusan nafas, bahkan sebanyak pengetahuan bagiMu."

 Coba lihat arti dari وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ dan وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ
Ternyata Sholawat Nariyah ini banyak sekali fadhilah (keutamaannya) bagi kita, muslim yang mengamalkannya.  Salah satunya ya itu tadi, semua hajat berhasil kita tunaikan, semua keinginan berhasil kita capaikan. Bahkan keinginan-keinginan yang tadinya di luar batas kemampuan kita.


Ingat! Kamu benci terluka. 
Kamu terluka jika berharap terlalu tinggi. 
Tapi lihat dulu, kepada siapa kamu berharap. 
Ungkapan seperti "terluka jika berharap terlalu tinggi" itu tidak berlaku jika kamu berharap hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 

Salam^^
Selamat dan semangat untuk harapan barunya :))


Tuesday, December 4, 2018

Menunggu Jodoh Bisa Sambil Ngapain Aja




Assalamu'alaikum, ^^

Selamat pagi untuk para hati yang baru saja tumbuh, untuk hati yang baru saja dipatahkan, juga untuk hati yang masih dalam pencarian. Jangan lengah, sekarang bukan waktu untuk menyerah. Bagaimanapun kondisi hatimu, tetap pastikan kesehatanmu ya girls :))

"Kalau jodoh kan nggak akan kemana." Entah kamu berada di usia belasan, dua puluhan, atau mungkin lebih, tentu tidak asing dengan ungkapan itu kan? Yap! Satu kalimat lugas yang mengandung seribu makna. Satu kalimat yang bisa saja kamu ucapkan baik ketika kamu menyukai seseorang diam-diam, atau ketika kamu baru saja kehilangan seseorang yang masih sangat kamu harapkan untuk berada di sisimu, atau bahkan ketika kamu hampir putus asa karena jodoh tak kunjung datang. 

Satu hal yang harus kamu sadari adalah, hatimu itu berharga, girls. Semua hati itu berharga bagi kita perempuan. Hati bisa egois, tapi kendalikanlah. Hati bisa labil, tapi teguhlah. Jangan melakukan sesuatu jika saat kamu memulainya kamu sadar nanti akan menyesalinya. Jangan. Karena rasa bersalah dan penyesalan itu susah sembuhnya. Well, karena aku gitu. That's why I warn you.

Sebaliknya, ada seribu bahkan sejuta hal positif lainnya yang bisa kamu lakukan selagi kamu menunggu jodoh idamanmu itu menemukanmu. Kamu bisa membuat ceritamu sendiri, sebuah cerita yang nanti bisa dengan bangga kamu bagi dengannya setelah kalian bertemu. Jaga hatimu, jaga imanmu, jaga kesehatanmu, untuk kalian berdua. :))
Contohnya?
Kamu bisa mulai dengan dirimu sendiri dan lingkungan sekitarmu. Kamu itu siapa? Kalau kamu seorang pelajar atau mahasiswa, kamu bisa belajar lebih serius. Serius yang bagaimana? Jika selama ini belajarmu adalah sebuah keharusan atau sebuah aktivitas yang biasa dilakukan seseorang di usiamu, mungkin mulai sekarang kamu bisa menambah nilai belajarmu sebagai ibadah. Ingat, jika belajarmu adalah ibadah maka belajar bisa menjadi ladang pahala bagimu.
Prinsip yang sama juga berlaku untuk siapapun kamu dan dimanapun kamu berada. Jika kamu bekerja untuk mencari uang, untuk mencari pengalaman, untuk mencari link dan relasi, kamu bisa meluruskan niat bekerjamu sebagai sarana ibadahmu. Kok bisa? Bisa dong. Allah tidak suka hamba-Nya yang bermalas-malasan dan pasrah dengan keadaan hidupnya tanpa berusaha mengubah keadaannya menjadi lebih baik. Ingat, Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka.

Jadi, tetap semangat ya girls :)) 
Sembari menunggu jodoh, kamu bisa melakukan banyak hal. Selain contoh di atas, ada banyak hal lain yang selalu bisa kamu lakukan terlepas dari siapa kamu atau bagaimana lingkungan sekitarmu kok. 

Contoh pertama, sholat berjamaah. Girls, dimanapun kamu berada, usahakan sholat jangan sendirian. Sekiranya ada teman yang belum sholat, ajaklah ia sholat berjamaah. Tahu kan pahala sholat berjamaah itu dua puluh tujuh derajat! Kalau kamu sholat sendirian pahalanya cuman satu.

Ke-dua, shodaqoh atau sedekah. Sedekah bisa berupa apa saja dan di banyak tempat. Sedekah ilmu, sedekah uang, sedekah jajan, sedekah barang, sedekah makanan, sedekah diskonan, dan masih banyak lagi. Sedekah tidak harus dengan orang yang sangat tidak mampu. Bersedekahlah kepada yang lebih membutuhkan. Bisa juga bersedekah ketika kita baru saja mendapat rezeki lebih. Sebagian bisa kamu bagi dengan banyak orang. Dinikmati bersama, tertawa bersama, bersyukur bersama. Percaya nggak kalau sedekah itu bisa membantu membersihkan hatimu? :))

Ke-tiga, membantu siapapun yang membutuhkan. Girls, berbuat baik itu tidak pernah ada ruginya. Bahkan kepada seseorang yang mungkin pernah menyakiti hatimu, tidak seharusnya kamu menggunakan hatimu itu juga untuk membencinya. Hatimu terlalu berharga untuk melakukan hal demikian, kay? Owkay. Dimanapun dan kepada siapapun, berusahalah untuk berbuat baik kepadanya. Dunia tidak sempit dan cuma begini-begini aja, girls. Kita tidak tahu siapa saja orang-orang dari masa lalu dan masa sekarang yang mungkin akan masuk dalam lingkup masa depan kita. So, be kind to people, cherish every single memory, and treasure them. Dengan begitu, dimanapun kamu berada nanti, besok, atau besoknya, maka kamu akan selalu bertemu dengan orang-orang yang baik kepadamu. I surely believe this. And I dare you to do.

Ke-empat, doa yang baik-baik. Tebarkanlah doa-doa baik kepada siapapun yang sedang mengobrol bersamamu. Percayalah di saat yang sama ketika kamu berdoa untuk orang tersebut, kamu sebenarnya juga sedang berdoa untuk dirimu sendiri. Pertahankan senyum terbaikmu, harapan terbaikmu, seperti kamu menantikan terkabulnya doa-doa yang kamu panjatkan sendiri. Siapa tahu jodoh lewat? *eh

Ke-lima, make friends. Mirip seperti yang aku bahas di poin ke-tiga, kita tidak tahu siapa-siapa saja yang mungkin bakal menjadi bagian dari masa depan kita esok. Jadi, tidak ada yang salah dengan bergaul seluas-luasnya dan berbuat baik sebanyak-banyaknya. Orang asing dijadikan teman, teman baik lebih dibaikin lagi, mengambil pengaruh yang baik-baik saja dan membagi energi positif sebanyak-banyaknya.


Well, banyak sekali kan yang bisa kamu lakukan. Menunggu jodoh sambil mencari ilmu, sambil mencari pengalaman kerja, sambil beramal sholih, bisa juga sambil mondok (kayak aku) ^^
Taaruf sama yang ini nggak kejadian, sama yang itu disuruh nunggu sampai besok (besok nggak tau kapan), sama yang lain nggak ngelamar-lamar (padahal katanya mau), jangan bebani hatimu lebih berat lagi girls. 
Sambil istikhoroh, kamu bisa menjaga hatimu dengan hal-hal positif yang menyehatkan hati dan pikirmu. Siapa tahu habis ini penantianmu terjawab :))
Wassalamu'alaikum ^^
Jangan lupa bersyukur :)